Sebuah kota umumnya dibangun di sebuah lahan di atas tanah yang cukup luas. Hal itu tentu saja untuk memudahkan mobilitas penduduknya dan untuk menyadarkan masyarakat lain tentang keberadaan kota tersebut.
Namun, lain halnya dengan kota yang satu ini. Kota kecil bernama Coober Pedy yang berada di sebelah utara Australia Selatan ini berada di bawah tanah. Coober Pedy berjarak 850 km dari Adelaide.
Kalau kamu melihat foto di atas, mungkin kamu akan melihat kota tersebut merupakan kota yang biasa saja, terlihat gersang dan sedikit penghuni. Namun itu hanyalah bagian permukaan saja, setengah dari kota Coober Pedy yang sesungguhnya.
Kalau kamu melihat keindahan tata kota kecil tersebut kamu tidak akan menyangka bahwa kota cantik tersebut berada di dalam tanah. Para penduduk yang tinggal di sana masuk melalui sebuah lorong luas dan menuju bawah tanah.
Seperti kota pada umumnya, kota bawah tanah Coober Pedy ini juga memiliki berbagai sarana dan prasarana. Para penduduk menggali rumah mereka sendiri, menggali untuk hotel, restoran, gereja, pertokoan dan lain sebagainya.
Seperi yang dilansir dari Amusing Planet bahwa kota ini awalnya dibangun seiring dengan penemuan pertambangan Opal pada tahun 1910-an. Di kota tersebut, ketika musim panas datang, suhu mencapai 40 derajat celcius dan kelembaban di bawah 20 persen, dan pada musim dingin udara bisa sangat menusuk tulang.
Karena itulah penduduk maka menggali tempat tinggal di bawah tanah. Kemudian kota Coober Pedy mulai diresmikan pada tahun 1915. Seorang penambang bersama anaknya mencari lahan baru untuk menambang emas.
Tetapi bukan mendapatkan emas, mereka justru mendapatkan batu opal dengan warna-warna yang sangat indah. Cerita singkat nan lengkap itu yang menjadi latar belakang banyaknya warga yang menggali tempat tinggal untuk mereka.
(anb)