Lagu Children With No Land yang Mendunia Ternyata Ciptaan Pria Lampung

Mungkin judul lagu “Children With No Land” masih asing di telinga kamu, namun lagu tersebut sudah dikenal luas oleh masyarakat dunia. Bangganya lagi, lagu yang bercerita tentang derita anak-anak tak berdosa, korban dari suatu negara berkonflik (perang) dan menjadi pengungsi tersebut diciptakan oleh pria asal Lampung bernama Lukman Hakim alias Kim Commanders alias Mr. Kim.

Lagu tersebut tidak bisa dipungkiri memiliki arti dan makna begitu dalam untuk anak-anak dan perdamaian dunia. Walau masih asing di telinga kita, lagu ini pernah merajai tangga lagu dunia Reverbnation dalam kategori balada meski hanya selama dua bulan saja pada tahun 2016 ini. Kim yang memiliki darah Lampung dan Padang ini bukan musisi besar, melainkan hanya orang yang lahir dari keluarga biasa saja.

Kim Commanders (Duajurai)
Kim Commanders (Duajurai)

Berbagai komentar dan apresiasi, justru banyak berdatangan melalui media sosial dari warga luar negeri. Kim mengaku, lagu ciptaannya itu terinspirasi setelah dirinya menyaksikan dan mendengar langsung penderitaan seorang ibu dan anak-anak pengungsi etnis Rohingnya asal Myanmar yang terdampar hingga sampai di Teluk Lampung.

Kim pun menceritakan sedikit kisah di balik penciptaan lagu tersebut. Dilansir dari Teraslampungcom, Kamis (29/9/2016), Kim mengaku mengaransemen sendiri musiknya dan dinyanyikan sendiri olehnya. Dia juga mengaku benar-benar tidak percaya kalau lagu ciptaannya ternyata mendapat tanggapan positif dari berbagai negara luar dan menjadi lagu ranking satu dunia.

Menurutnya, lagu tersebut dibuat berawal dari kisah saat ia bersama keempat orang temannya pergi ke daerah Teluk Lampung pada tahun 2013 lalu. Tanpa disengaja, di tempat itu ia bertemu rombongan orang yang tidak tahu dari mana asalnya. Kim pun mencoba mendekati orang-orang tersebut untuk melihat dan menemuinya. Ia pun kemudian bertemu seorang ibu etnis Rohingya dari Myanmar.

â??Ibu yang saya temui tersebut, saya lihat dia menggendong kedua anaknya. Yang satu digendong di punggungnya, dan satunya lagi di pingganggangnya. Saya melihat mereka sangat menderita, kehausan, dan kelaparan. Lalu saya berikan air minum dan makanan ringan seperti roti yang saya bawa saat itu kepada mereka,â? ujarnya.

Menurut Kim, pengungsi Rohingya yang jumlahnya sekitar puluhan orang tersebut ditemukan dan diselamatkan oleh nelayan Lampung yang tidak mengerti bahasa mereka. Saat ditemukan, kapal yang mereka tumpangi kondisinya sudah pecah akibat dihantam ombak laut lepas hingga mereka terombang-ambing di tengah lautan. Para nelayan Lampung kemudian menarik kapal yang mereka tumpangi hingga sampai ke daratan.

â??Jujur saya menaruh rasa kagum dan simpatik kepada para nelayan yang sudah menyelamatkan para pengungsi Rohingnya. Para nelayan ini menolong mereka dengan ikhlas, tidak melihat siapa mereka dan dari mana asal mereka. Bahkan, nelayan itu sempat memberikan nasi bungkus, karena saat itu para pengungsi tersebut betul-betul kelaparan,â? ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

Kim Commanders (Duajurai)
Kim Commanders (Duajurai)

Karena rasa penasarannya, Kim mendekati ibu tersebut, dan mencoba untuk menayakannya langsung apa yang sebenarnya telah terjadi. â??Saya tanya sama Ibu ini pakai bahasa Indonesia. Ibu itu tidak mengerti bahasa saya. Lalu saya tanya lagi dengan bahasa Inggris. Ternyata ibu itu juga tidak mengerti,â? ujarnya. Untungnya saat itu ada seorang penerjemah dari Kantor Imigrasi yang mengerti bahasa mereka. Rupanya mereka adalah pengungsi dari Myanmar, yang kebetulan sampai di Indonesia setelah terombang-ambing di lautan selama beberapa hari.

Setelah pertemuan tersebut, Kim selalu merasakan kegelisahan, baik siang ataupun malam dan nuraninya tidak merasakan tenteram. Kim yang hanya seorang musisi biasa asal Lampung ini, memikirkan cara agar bisa membantu dunia dengan misi perdamaian. Selang beberapa hari kemudian, ia menonton berita di televisi ada pengungsi dari negara Suriah yang tidak diterima di negara orang lain.

â??Saat lihat itu hati nurani saya semakin kuat untuk membantu mereka, tapi apa yang harus saya bantu dan perbuat untuk mereka. Bantu uang nggak mungkin, pakaian apalagi lalu saya berpikir oh ya dunia mengenal sesuatu salah satunya dari musik. Kebetulan saya bisa main gitar dan berbahasa inggris, lalu saya buat lagu berdasarkan kisah mereka. Akhirnya, terciptalah lagu â??Children With No Landâ??,â? jelasnya.

Melalui lagu “Children With No Land” ini, Kim berharap agar semua manusia di dunia ini dapat menanamkan nilai-nilai rasa kemanusiaannya terhadap sesama, agar tidak ada lagi korban konflik perang pada masa mendatang, terlebih lagi terhadap anak-anak.

Berikut ini video dari lagu “Children With No Land” ciptaan Kim.

(tom)

Written by Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.