Pergeseran Makna Tentang ‘Museum’

Ardy Messi

Kesan pertama apakah yang terlintas dalam benak anda ketika anda mendengar kata â??Museumâ??? Beberapa dari anda pasti terlintas gambaran tentang sebuah bangunan tua dan mungkin terlihat angker yang di dalamnya terdapat berbagai macam barang-barang yang sudah usang dan tua yang memiliki nilai sejarah.  Dalam sebuah situs Wikipedia, dijelaskan tentang arti dari kata Museum itu sendiri yang definisinya mengacu pada dari International Council of Museums (ICOM), â??suatu institusi permanen, nirlaba, yang melayani kebutuhan public, dengan sifat yang terbuka, dan dengan cara melakukan usaha pengoleksian, mengkonservasi, meriset, mengomunikasikan, dan memamerkan benda nyata kepada masyarakat untuk kebutuhan studi, pendidikan, dan kesenanganâ?? yang diharapkan agar dapat menjadi bahan studi bagi kalangan akademis dan menjadi dokumentasi akan suatu ke-khasan suatu daerah tertentu.

Museum Louvre, Paris, Perancis, salah satu museum terbesar dan paling terkenal di dunia.

Pada praktek perkembangannya saat ini, Museum sekarang ini hanyalah menjadi sebuah bangunan tua yang mungkin saja sudah berubah fungsi dari makna sebenarnya menjadi sebuah bangunan tua yang menjadi gudang penyimpanan berbagai barang peninggalan sejarah yang berserakan di dalamnya. Museum yang seharusnya dapat menjadi ciri khas suatu daerah tertentu yang menampilkan tentang identitas daerah tersebut. Bahkan beberapa tahun lalu, sempat tersiar kabar berita tentang beberapa pencurian dan juga penjualan barang-barang bersejarah oleh pihak-pihak tertentu yang hanya ingin meraup keuntungan pribadi saja. Sungguh ironis sekali mengetahui fakta tersebut. Terlebih para kolektor yang bersedia membeli barang bersejarah tersebut dengan tujuan untuk mempercantik hiasan interior rumahnya.

Mungkin juga tema yang dikemas oleh pihak pengelola museum dalam menarik minat para pengunjung kurang mengikuti perkembangan jaman sekarang ini. Seperti yang dimuat dalam situs Kompas sebagai surat kabar harian nasional, yang menceritakan tentang langkah kedua artis Olga dan Anya dalam memperjuangkan usaha untuk merubah gambaran orang tentang museum yang mereka anggap sebagai suatu gudang tua tempat penyimpanan barang-barang tua tersebut. â??Sayangkan, kalau lukisan, patung batu, atau barang-barang seni lain koleksi museum cuma menumpuk di gudang yang gelap dan tak terpelihara. Lebih baik dipajang di tempat terang dan terpelihara, tutur Olga.â? Ia, Olga, berkeinginan untuk mengusung tema â??rumah persinggahanâ?? dengan konsep yang sederhana namun mengikuti modernisasi dan perkembangan zaman yang ada sekarang ini. Mungkin dengan langkah seperti yang disebutkan oleh Olga dan Anya tersebut dapat kembali menghidupkan atau mengembalikan citra sejatinya akan Museum tersebut, sehingga makna yang sebenarnya akan tetap melekat pada pandangan setiap orang tentang Museum. Namun ternyata, langkah mulia dari kedua artis tersebut belum mendapatkan sambutan yang hangat dari pihak yang berwenang dan tanpa adanya dukungan dari berbagai tentu saja sungguh teramat sulit untuk merealisasikan keinginan tersebut.

Tempat yang berisikan benda-benda yang memiliki nilai sejarah yang tinggi dan seharusnya menjadi sumber pengetahuan bagi generasi muda saat ini justru harus terbengkalai begitu saja, sehingga benda-benda atau barang-barang kesenian tersebut harus mendiami tempat yang tak terawatt dan justru terlihat seperti â??sebuah gudang tua penyimpanan barang-barang bekasâ?? belaka. Hal tersebut tidak akan terjadi andaikata ada campur tangan dari pihak-pihak yang bersangkutan dan juga berbagai elemen-elemen atau mungkin organisasi masyarakat dalam pemeliharaan nilai-nilai sejarah yang terkandung dalam Museum tersebut. Layaknya kendaraan jika tak pernah dirawat dan dilengkapi dengan aksesoris-aksesoris tertentu maka kendaraan tersebut tidak akan terlihat menarik bagi para pembeli yang hendak menggunakannya begitu juga halnya dengan bangunan Museum tersebut, jikalau tema yang dikemas mengikuti perkembangan zaman dan modernisasi yang ada sekarang ini tentu akan sangat memungkinkan jika Museum-museum yang ada pada tiap-tiap daerah di Indonesia ini menjadi ramai dikunjungi oleh masyarakatnya.

Bagikan:

Tags

Ardy Messi

Work in PR agency, Strategic Planner wannabe, a bikers, a cyclist, music and movie freak, Barca fans.