Semakin berkembangnya kegemaran masyarakat Indonesia terhadap segala sesuatu yang berbau Korea Selatan sejak datangnya drama-drama dan musik Korea membuat para penggemar negara satu ini penasaran untuk menilik lebih jauh bagaimana kehidupan dan budaya orang Korea itu sendiri. Apalagi melihat kebiasaan masyarakat Korea yang digambarkan di kisah drama membuat sedikit banyak kita mulai mengenali kebiasaan mereka, namun ada beberapa kebiasaan yang belum kita ketahui kenapa dan bagaimana. Berikut beberapa hal dan kebiasaan unik masyarakat Korea Selatan.
1. Jimjibang – Pemandian Sauna Korea
Jimjilbang (dalam bahasa Korea ditulis???) adalah tempat sauna yang sangat terkenal di Korea Selatan. Orang memakai celana katun dan kaos oblong kemudian masuk dari satu ruangan ke ruangan lainnya yang berisi ruangan berbatu yang mengeluarkan panas. Terdapat jimjibang yang besar lengkap dengan berbagai sarana pemanjaan diri seperti kafetaria, ruang pijat, salon kuku, fasilitas internet, pusat kebugaran dan buka selama satu hari penuh. Jimjibang sangat terkenal diberbagai kalangan baik yang tua, para ibu rumah tangga, keluarga sampai ke pasangan-pasangan muda. Beberapa pelanggan pria dan wanita menghabiskan waktu malam disini dan tertidur di lantai bersama pelanggan lainnya. Namun tentu saja, kamar mandi disini tetap terpisah untuk laki-laki dan perempuan.
2. Ondol
Ondol (dalam bahasa Korea ditulis??) adalah sistem pemanas tradisional Korea yang menggunakan batu besar yang ditempatkan di bawah lantai ruangan kemudian dialiri dengan udara panas yang bersirkulasi sehingga lantai ruangan tersebut terasa hangat. Sistem pemanas unik ini sudah digunakan sejak kerajaan Goguryeo, kebiasaan ini juga berdampak pada budaya orang Korea yang lebih senang duduk dan tidur diatas lantai daripada menggunakan kursi atau tempat tidur. Semakin berkembangnya jaman maka sistem Ondol yang dulunya menggunakan batu diganti dengan pipa yang diletakkan di bawah lantai kemudian dialiri air panas yang kemudian bersikulasi dan menghangatkan ruangan tersebbut. Perusahaan konstruksi Korea bahkan sekarang menekspor sistem pemanas ini kebeberapa negara Asia.
3. Jeonse
Korea Selatan memiliki sistem penyewaan rumah maupun ruangan yang unik disebut dengan Jeonse (dalam bahasa Korea ditulis??). Daripada membayar sewa rumah dengan cara bulanan, dengan sistem jeonse si penyewa harus memberikan jumlah uang yang banyak untuk dijadikan deposit sang pemilik rumah. Bahkan jumlahnya terkadang mencapai 50 persen dari harga rumah yang disewanya untuk pemilik rumah. Kemudian si pemilik rumah mendepositokan uang tersebut ke bank, bisa juga menginvestasikan ke saham atau apapun yang ingin dia inginkan. Si penyewa akan menerima kembali uang yang didepositkan tersebut secara utuh setelah kontrak sewa rumah berakhir. Sistem ini sangat populer ketika suku bunga bank sangat tinggi dan si pemilik rumah tak perlu susah-susah dan khawatir tidak dibayar saat menagih uang sewa bulanan kepada si penyewa.
4. Bisnis Les Privat di Korea Selatan berkembang pesat
Ketika di negara lain masyarakatnya sibuk untuk memberikan les tambahan kepada anak-anaknya agar mendapatkan nilai yang tinggi, di Korea Selatan menghadirkan les privat dan les tambahan yang tidak hanya sebatas les pelajaran umum seperti les bahasa inggris, matematika, biola maupun alat musik lainnya. Korea Selatan mengembangkan les tambahan seperti les pelajaran filosofi, les berdongeng/bercerita, les debat, les catur dan les menggambar. Para orang tua bisa mengarahkan anak-anaknya ke berbagai kegemaran tinggal mencocokkan dengan hobi sang anak. Konon bisnis les privat sendiri di Korea totalnya bernilai lebih dari 20 miliar won.
5. Kimchi – makanan wajib orang korea
Kimchi adalah makanan yang terbuat dari potongan kubis yang difermentasikan dengan saus cabe merah. Rasa yang ditimbulkan dari hasil fermentasi adalah pedas dan agak kecut. Orang Korea sangat menyukai makanan ini dan merupakan makanan wajib yang harus selalu ada ketika menikmati makanan mereka. Selain itu juga kimchi digunakan sebagai komposisi berbagai masakan Korea. Selain sebagai makanan khas, ternyata kimchi mengandung makna simbolis yakni kuat, memiliki khas dan menantang. Rasanya yang tidak biasa terkadang masih belum bisa dinikmati di lidah orang asing, namun ketika sudah terbiasa mungkin si penyicip dapat merasakan filosofis tersendiri dibalik kimchi.
6. Tradisi ulang tahun pertama anak
Seperti tradisi adat jawa turun tanah (tedaks sinten), ketika si anak masih dibawah satu tahun diarahkan untuk memilih barang yang mencerminkan apa yang akan dijalankan anaknya kelak, ternyata di Korea Selatan terdapat pula kebiasaan demikian. Biasanya kegiatan ini diperuntukkan ke anak yang berumur satu tahun. Di atas meja diletakkan uang, benang, beras, dan pensil. Ketika anak memilih uang berarti akan memiliki rejeki yang melimpah, memilih benang akan mempunyai umur yang panjang, memilih beras maka berarti si anak tidak akan kekurangan makanan selama hidupnya dan jika memilih pensil maka akan menjadi anak yang cerdas dikemudian hari.