Xian merupakan wilayah muslim terbesar di Tiongkok yang merupakan ibu kota provinsi Shaanxi. Karenanya wilayah ini memiliki kuliner halal yang beragam. Salah satunya adalah Rou Jia Mo yang populer sebagai burger khas Xian.
Makanan ini bsia dibilang makanan yang cukup tua. Makanan ini ditemukan sejak masa kejayaan Dinasti Qin yaitu sekitar 221-207 SM. Meski sudah berumur panjang, makanan ini masih menjadi jajanan pinggir jalan kegemaran masyarakat di Tiongkok, terutama warga Xian.
Dilansir dari Detik, Sabtu (19/7/2014), Rou Jia Mo sebenarnya bukan makanan asli orang muslim di Xian, karena makanan ini telah ditemukan di sana sebelum adanya Islam. Dulunya daging yang dipakai sebagai isian adalah babi. Namun masyarakat muslim menggantinya dengan daging sapi, kambing, atau domba karena daging babi haram dikonsumsi oleh umat Muslim.
Dilihat sekilas, bentuk dari Rou Jia Mo ini mirip seperti burger pada umumnya. Bedanya roti yang dipakai adalah mo, roti pipih yang mirip dengan roti pitta atau roti kukus. Mo terbuat dari campuran tepung dan air yang dipanggang di oven dari tanah liat. Mo dipanggang sampai berwarna kecokelatan. Tekstur mo yang baik setelah dipanggang adalah yang renyah di bagian luar dan lembut di bagian dalam. Saat digigit akan terasa renyah dan enak.
Roti ini kemudian diisi dengan daging cincang yang dimasak bersama rempah, seperti cabai, jinten, dan lada Sichuan. Lalu daging tersebut dicampur dengan paprika, ketumbar, selada, dan isian lainnya sesuai selera.
Rou Jia Mo sangat enak dimakan selagi hangat. Rotinya renyah dicampur dengan isian yang gurih makin menambah kenikmatan roti ini. Umumnya burger ini dijual di Hui Min Jie atau Muslim Quarter yang merupakan wilayah pemukiman muslim di Xian. Para pedagang biasanya menjual Rou Jia Mo pada sore hari di pasar kuliner pinggir jalan, baik saat Ramadan maupun hari biasa. Rou Jia Mo dijual dengan harga 6 Yuan (sekitar Rp 11.000) di hampir seluruh wilayah Tiongkok. (tom)