Mendengar kaviar, yang ada di bayangan kita mungkin adalah suatu makanan mewah berupa telur ikan. Namun kaviar ala Meksiko bernama Escamol ini berbeda. Apa yang berbeda?
Escamol adalah makanan tradisional khas dari Meksiko. Hidangan ini dianggap lezat oleh orang Meksiko. Tetapi bisa jadi Anda akan menganggapnya ekstrem dan menjijikkan. Pasalnya makanan yang disebut-sebut ‘kaviar serangga’ ini terbuat dari larva semut. Larva-larva berwarna putih ini dipanen dari akar Agave Tequilana (tanaman yang menjadi bahan minuman tequila) atau Americana Agave.
Menurut Slow Food Foundation, escamol dikumpulkan dari alam liar oleh para petani yang disebut escamoleros. Setiap tahun, mereka pergi ke bukit untuk mencari sarang semut ini. Biasanya tidak lebih dari 70 persen escamol atau larva yang diambil. Larva ini kemudian dicuci, dibekukan, dan dijual sepanjang tahun di pasar dan restoran. Meskipun tidak lazim dikonsumsi, penikmat escamole tetap banyak karena harganya tidak terlalu mahal. Harga escamol bisa bervariasi, sesuai dengan musimnya.
Jika Anda gemar mengunjungi restoran Meksiko, maka Anda bisa menemukan menu escamol ini dengan mudah. Dilansir dari Eat Your World, Minggu (10/8/2014), beberapa pecinta kuliner mengklaim kalau rasa escamol seperti perpaduan antara keju cottage dan mentega. Escamol biasanya ditumis dengan mentega dan rempah-rempah. Selain di restoran-restoran, escamol dapat ditemukan di kedai-kedai taco. Biasanya escamol dijadikan campuran omelet atau disajikan begitu saja, dilengkapi dengan guacamole atau tortilla.
Meski tampak menjijikkan, makanan ini konon merupakan sumber protein yang tinggi dan rendah lemak. Uji laboratorium telah menunjukkan bahwa mereka dapat disimpan beku sampai dua tahun, mentah atau dimasak, tanpa kehilangan rasa dan nilai gizi. Berani mencicipi makanan ini? (tom)