Bagi yang gemar wisata alam, Air Terjun Parang Ijo bisa menjadi rekomendasi tujuan Anda berikutnya. Lokasinya berada di lereng Gunung Lawu, tepatnya di Desa Girimulyo, Karanganyar, Jawa Tengah.
Untuk menuju Air Terjun Parang Ijo cukup mudah. Anda bisa menggunakan berbagai moda transportasi, seperti mobil, bus, kereta api, ataupun pesawat. Intinya, Anda sampai di Kota Solo dulu. Baru setelah itu, melanjutkan ke tempat tujuan.
Begitu sampai pintu masuk Air Terjun Parang Ijo, Anda harus membayar karcis Rp4 ribu per orang untuk dewasa dan Rp3.500 untuk anak-anak. Tidak banyak tangga yang harus dinaiki untuk mencapai lokasi air terjun. Pemandangannya pun cukup memuaskan, asri, tenang dan sangat tepat untuk tempat menenangkan diri.
Seperti objek wisata pegunungan lainnya, Air Terjun Parang Ijo juga memiliki udara segar dan sejuk dengan suhu kisaran 5-10 derajat Celcius.
Fasilitas di tempat wisata ini tidak kalah lengkap dan menarik dibandingkan dengan lainnya. Mulai dari permainan, tempat ibadah, homestay dan warung penjaja makanan. Jika ingin sedikit menantang nyali, Anda bida mencoba flying fox dengan tarif Rp10 ribu per orang. Ada juga gardu pandang dan kolam renang khusus untuk anak-anak. Tarif kolam renang hanya Rp2 ribu per anak.
Dilansir dari Metro TV News, Senin (23/11/2014), menurut cerita dari warga, air terjun ini dulunya sebuah dusun. Di dusun tersebut terdapat pohon tua yang begitu besar dengan dedaunan hijau nan rindang. Pohon ini dianggap keramat oleh warga setempat karena sulit ditebang.
Namun, keberadaan pohon keramat ini tidak bertahan lama. Pohon besar yang selalu sulit ditebang tersebut akhirnya tumbang akibat banjir bandang. Warga setempat menyebut banjir besar itu dengan sebutan Baru Klinting.
Seiring berjalannya waktu, pohon besar tersebut ternyata kembali berdiri kokoh dan mendiami tempat baru. Posisinya terletak diantara tebing (parang), hingga menciptakan aliran air yang meluncur dari atas tebing menuju lembah melalui batang-batangnya. Aliran air yang mengalir secara terus-menerus, menjadikan pohon tersebut semakin menghijau dan ditumbuhi lelumutan.
Bencana kembali datang, pada tahun 1982 Baru Klinting kembali menerjang kawasan di mana pohon keramat tumbuh lagi. Banjir bandang kali ini benar-benar memusnahkan pohon di antara parang tersebut. Akibatnya, aliran air yang mulanya melewati bebatangan pohon, kini terjun ke bawah tanpa perantara apapun hingga membentuk aliran semacam air terjun yang kini dikenal dengan nama Parang Ijo. Jadi, Parang ijo adalah parang berwarna hijau diantara dua tebing.
Jadi, siap untuk menenangkan pikiran Anda di air terjun ini? (tom)