5 Hal yang Harus Dihindari Saat Traveling

Hutomo Dwi

Traveling dapat menjadikanmu pribadi yang open-minded, berwawasan luas, serta mudah beradaptasi dan tangguh. Makanya, tidak mengherankan jika kini orang beramai-ramai ingin traveling. Mereka pun rela berusaha keras: mulai dari mengumpulkan uang, merencanakan perjalanan berbulan-bulan sebelum perjalanan itu dilaksanakan, sampai riset sana-sini mengumpulkan informasi sedetail mungkin.

Sayangnya, ada beberapa dari kita yang kurang bisa berkelakuan baik saat traveling. Berikut adalah 5 hal yang harus dihindari saat traveling, dilansir dari Hipwee, Jumat (2/1/2015).

1. Sharing status dan lokasi untuk pamer

Sebenarnya tidak salah untuk rajin update status dan check in di sebuah tempat saat liburan. Apalagi jika lokasi liburan yang sedang kamu datangi itu spesial, seperti Universal Studio Singapura atau Bali. Namun akan beda halnya ketika motifmu untuk sharing adalah murni pamer. Pamer itu gampang dan menggiurkan buat kita, tapi menyebalkan dan melelahkan buat orang lain, karena belum tentu orang lain mampu untuk berlibur seperti kita.

2. Buang sampah sembarangan

Membuang sampah sembarangan adalah sebuah kebiasaan di Indonesia. Jika kamu berjalan-jalan ke gunung, ke pantai, atau bahkan obyek-obyek wisata di daerah kota, kamu akan sering menjumpai tumpukan botol atau tas kresek yang dibuang sembarangan. Kebiasaan ini sering terbawa ketika turis Indonesia melancong ke luar negeri. Maka tidak heran jika turis dari negara kita dinilai rajin melakukan pelanggaran. Untuk menghilangkan prdikat itu, sebaiknya dimulai dari diri kamu sendiri untuk tidak membuang sampah sembarangan.

3. Selfie di sembarang tempat

Jika kamu sedang berada di tempat turis yang memang bernuansa ceria, silakan saja ambil selfie sesukamu. Tapi jika kamu sedang berada di dalam tempat dengan nuansa yang tidak ceria, seperti Tempat Memorial Bom Bali, killing field genosida Kamboja, atau Museum Holocaust di Jerman, berpikirlah dua kali sebelum mengambil selfie. Jangan sampai kamu dianggap tak menghormati jiwa-jiwa yang gugur dan diperingati di tempat memorial tersebut dengan mengambil selfie.

4. Menganggap masyarakat lokal lebih lendah darimu

Selama ini, masih banyak wisatawan yang bersikap seenaknya kepada penduduk asli hanya karena mereka membawa uang dan (menganggap diri) menguntungkan secara ekonomi. Bersikap seenaknya ini bisa punya berbagai wujud. Misalnya, mereka enggan menyapa warga lokal terlebih dahulu, seenaknya tertawa-tawa dan ramai hingga larut malam, serta memilih tak mengindahkan aturan lokal. Bukan hal yang mudah untuk beradaptasi dan mau menaati aturan yang sebelumnya sama sekali asing. Namun dengan mau bersikap sopan terhadap orang-orang yang (kemungkinan) tak akan kamu temui lagi di masa depan, kamu sudah membuktikan bahwa kamu punya empati, serta insting menghormati sesama manusia.

5. Merusak alam di tempat yang kamu kunjungi

Hal yang satu ini masih berhubungan dengan membuang sampah sembarangan. Agar tidak merusak alam, kamu perlu membawa sampahmu pulang ke rumah agar tak harus kamu tinggalkan tergeletak di tanah. Kamu juga bisa menjaga alam dengan tak memetik bunga-bungaan atau mengganggu hewan langka yang kamu temui di sana. Termasuk dengan tidak mengunjungi lokasi itu sama sekali ketika kamu tahu obyek wisata itu sudah dijejali terlalu banyak wisatawan. Ketika banyak orang hanya peduli pada dirinya sendiri, kamu harus peduli pada kelangsungan obyek wisata yang kamu kunjungi. (tom)

Bagikan:

Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.