Pulau Nasi, Sensasi Pantai Pribadi dari Ujung Barat Negeri

Merna Arini

Mendengar namanya, kamu pasti membayangkan pulau yang kaya akan makanan. Ini bukan pulau yang banyak nasinya loh. Pulau Nasi adalah pulau yang berada di ujung barat pulau Sumatera yang mengapit gugusan Pulau Aceh. Pulau Nasi dihuni oleh pendatang dari daratan Aceh yang berdiam di Pulau Sumatera maupun dari pulau kecil di sekitarnya. Pulau Nasi ini hanya terdiri dari lima desa yaitu Lamteng, Deudap, Rabo, Pasi Janeng ,dan Desa Alue Reuyeueng.

Pulau Nasi di Aceh (kasfo.blogspot.com)
Pulau Nasi di Aceh (kasfo.blogspot.com)

Paras menawan Pulau Nasi membuat pengunjung langsung jatuh hati begitu menjejakkan kaki. Lambaian ombak pantai tiada habisnya menarik biru air laut seakan memanggil-manggil kamu yang memandang dengan decak kagum. Debur ombak yang menjadi nyanyian Pulau Nasi silih berganti membelai hamparan pasir putih yang dipenuhi jejak-jejak kaki. Tidak adanya pengunjung lain membuat kamu merasakan sensasi bak pantai milik pribadi. Pulau Nasi termasuk dalam salah satu favorit backpacker loh.

Dilansir dari Tribuncom, Pulau Nasi terletak di sebelah barat Pulau Weh (Kota Sabang) dan di sebelah utara Kota Banda Aceh. Untuk menuju kemari ada dua jenis jasa transportasi laut yang bisa digunakan yaitu boat nelayan dan kapal feri. Rute pelayaran melalui dermaga Ulee Lheu By di Banda Aceh langsung merapat ke Dermaga Deudap di Pulau Nasi. Setiap pukul 14.00 WIB saban harinya boat nelayan mengangkut kebutuhan sembako untuk warga lima desa di Pulau Nasi. Pemilik boat memasang tarif Rp 50 ribu per orang untuk sekali berlayar. Jika membawa serta kendaraan roda dua, maka anda harus menambah Rp 50 ribu lagi.

via Mongabay

Sedangkan jika menggunakan jasa kapal feri, maka anda cukup membayar Rp 19 ribu saja per orang dan Rp 20 ribu untuk kendaraan roda dua. Namun feri hanya berlayar setiap tiga kali dalam sepekan yaitu Hari Senin, Rabu, dan Jumat. Juga pada pukul 14.00 WIB. Selain membawa serta penumpang, feri juga berlayar untuk mengangkut sembako dari daratan Aceh ke kawasan kepulauan tersebut. Perjalanan laut itu memakan waktu sekitar 1,5 jam.

Lamanya perjalanan tergantung pada kondisi cuaca saat itu. Demi keamanan tidak disarankan berkunjung ke Pulau Nasi pada saat musim penghujan. Gelombang tinggi akan menyulitkan perjalanan sekaligus bisa membahayakan keselamatan. Disarankan untuk naik kapal feri sebagai sarana transportasi utama.

Cuaca cerah membuat perjalanan berkeliling Pulau Nasi menjadi lebih menyenangkan. Selain itu agar tentu saja tak perlu merasakan perjalanan darat yang belum semuanya tersentuh aspal berubah menjadi medan off road lantaran disiram hujan. Berhubung Pulau Nasi belum menjadi destinasi wisata resmi, maka untuk kebutuhan makan dan penginapan kamu bisa meminta jasa warga setempat dengan harga nego. (jow)

Bagikan:

Merna Arini

Buka jendela ilmu dengan membaca.