â??Jika aku diberi pilihan untuk mengelilingi dunia atau Indonesia, aku akan mengelilingi Indonesiaâ? – Ridd (Guru bahasa inggris asal Australia via phinemo.com)
Sudah terlalu banyak tempat-tempat wisata di Indonesia yang selalu menggunakan kata-kata “Keindahan” dalam berbagai judul artikel. Namun nyatanya tempat-tempat tersebut hanya terlihat indah saat menghiasi timeline Instagram.
Padalarang bukanlah nama asing di telinga bagi mereka yang sering mondar mandir Bandung – Jakarta melalui Puncak. Debu beterbangan di mana-mana membuat daerah padalarang terkesan gersang dan kurang bersahabat. Bukit-bukit kapur terlihat mengapit ruas-ruas jalan utama Cianjur – Bandung. Sesekali truk-truk tua masih kokoh mengangkut bongkahan batu-batu kapur berjalan pelan menerobos lika liku jalan yang cukup menantang itu.
Namun ternyata Padalarang menyimpan sebuah obyek wisata sejarah yang tak banyak orang tahu. Guha Pawon terletak di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Di belakang deretan penjual batu nisan dan marmer kita bisa mengambil jalan ke kiri. Di mulut jalan itu terdapat gapura dengan tulisan Guha Pawon. Untuk mencapai gua kita masih harus berjalan terus sekitar 2 km hingga sampai ke sebuah tempat parkir yang cukup luas, dan gua itu terletak tidak jauh dari tempat parkir tersebut.
Setelah membayar tiket masuk dan mengisi buku tamu, kami dipandu oleh seorang petugas untuk menyusuri guha yang konon dulunya adalah karang yang berada di tengah lautan. Memasuki mulut guha, kami langsung disuguhkan oleh bau menyengat kotoran kelelawar yang membuat kami harus lebih pandai mengatur nafas.
Sambil menyusuri gua kami berbincang dengan pemandu yakni bapak Hendi dari Disbudpar KBB. Pria paruh baya itu menceritakan sekilas tentang sejarah Guha ini. Diduga guha ini merupakan salah satu indikasi adanya kehidupan manusia purba dengan ditemukannya 20.250 tulang belulang dan 4.050 serpihan batu yang diperkirakan berusia sekira 10 ribu tahun.
Temuan ini kemudian menimbulkan spekulasi tentang sejarah peradaban nenek moyang orang sunda. Dugaan sementara para pakar, tulang belulang tersebut milik manusia purba yang hidup pada jaman batu dan tinggal di dalam gua. Sedangkan serpihan batu diduga merupakan perkakas milik manusia yang hidup dijaman dulu.
Meski Guha Pawon masih kalah pamor dengan destinasi wisata di Bandung lainnya seperti Kawah Putih, Lembang dan Taman Hutan Rakyat. Namun keberadaannya sangat penting untuk mengungkap sejarah masa lalu. Kemudian lokasinya yang mesih sepi membuat para pengunjung bisa menikmati wisata alam sesungguhnya. Tenang dan damai. (jow)