Kabupaten Gunungkidul kini sedang menapaki tangga potensi wisatanya. Terutama potensi wisata pantai dan guanya yang terkenal eksotik. Namun ada sebuah penampung air raksasa tertinggi di Gunungkidul yang menjadi potensi wisata yang cukup di perhitungkan, yaitu Batara Sriten. Embung Batara Sriten ini adalah salah satu wisata Gunungkidul yang sedang dikembangkan. Tempat ini diproyeksikan sebagai agrowisata kebun buah di puncak tugu magir yang memiliki ketinggian 896 mdpl. Dari puncak sinilah tim JB menikmati pesona embung Batara Sriten yang luar biasa indah dengan pemandangan perkampungan, persawahan, perbukitan dan beberapa wilayah kawasan di Jawa Tengah.
Perjalanan Menuju Embung Batara Sriten
Melewati jalanan menanjak serta berkelok â?? kelok yang membawa kami ke Pegunungan Baturagung Utara rasanya cukup menegangkan. Terlebih kami menggunakan motor matic yang sebenarnya tidak disarankan untuk perjalanan extrem seperti ini, dikhawatirkan terjadi over heating pada disc brake. Mulai dari jalanan cor blok yang berlubang, kemudian melewati jalanan berbatu kapur yang kurang lebih sekitar 6 kilometer hingga akhirnya sampai di dataran tertinggi di Kabupaten Gunungkidul. Sebuah embung dengan kapasitas sekitar 10.000 meter kubik terpampang nyata di depan mata, ditambah pemandangan alam yang tak kalah mempesona.
Kisah dibalik Keberadaan Embung Batara Sriten
Sebutan Embung Batara Sriten ini ternyata berasal dari Pegunungan Baturagung Utara yang sengaja disingkat menjadi Batara danletaknya yang berada di Padukuhan Sriten. Sebenarnya kawasan pegunungan Baturagung Utara ini tak banyak bedanya dengan kawasan Gunungkidul yang lainnya, bentuknya berupa jajaran gunung karst yang tandus dan amat sering dilanda musim kekeringan bila kemarau telah tiba. Oleh karena itulah diadakan pembangunan retention basin atau lebih dikenal dengan Embung Batara Sriten yang di anggap sebagai solusi guna mencegah kekeringan sekaligus untuk mengembangkan akwasan agrowisata buah manggis dan kelengkeng, dengan cara memanfaatkan air hujan yang telah di tampung ketika musim penghujan tiba seperti yang sedang terjadi akhir â?? akhir ini.
Suasana Sejuk di Puncak Tertinggi Gunungkidul
Semilir angin terus menerus berhembus membawa nuansa dingin khas pegunungan. Tak salah bila banyak pengunjung akan merasa betah berada di sini. Cara menikmati keindahan pemandangan Embung Batara Sriten ini sangat banyak, kami bisa duduk â?? duduk di gazebo atau pendopo yang ada di sekitar embung, hingga duduk di atas pohon terbesar di embung ini. Buat aden dan enon yang pinter manjat nih, pasti bakal milih di atas pohon karena lebih teduh dan dapat menikmati pemandangan dari berbagai sisi. Tentu nongkrong semacam ini tak lengkap rasanya bila tak ada minuman atau sekedar snack ringan, jangan khawatir karena ada beberapa warung kaki lima yang sengaja buka untuk memenuhi kebutuhan pengunjung embung.
Pada bagian timur disebut dengan Puncak Tugu Magir. Dimana puncak tertinggi di Kabupaten Gunungkidul ini sering dijadikan tempat para penjelajah dirgantara mengembangkan parasut pearalayang dari ketinggian 859 mdpl. Disini juga terdapar sebuah makam tiban yang dipercaya oleh penduduk sebagai petulasan Syeh Wali Jati, salah seorang kerabat Sultan dimasanya. Dari puncak ini pula kami disuguhi pemandangan 360 derajat wilayah â?? wilayang di sekitar Pegunungan Baturagung. Tampak landscape Kota Klaten, Kota Jogja, Gunungkidul hingga Wonogiri. Lokasi ini sangat cocok untuk menyaksikan detik â?? detik kemunculan matahari pagi.
Tips Sebelum Menuju Batara Sriten
- Pastikan bensin terisi penuh, karena perjalanan cukup panjang.
- Lebih baik datang di pagi hari ketika kabut tidak terlalu tebal.
- Pastikan rem kendaraan dalam keadaan optimal.
- Tidak dianjurkan menggunakan kendaraan matic karena tidak adanya engine brake sehingga hanya mengandalkan rem.
- Bawalah minum dan snack secukupnya. Tentunya bawa pulang kembali sampah yang kita buat.