Raih Rekor MURI, Ini Keistimewaan Film Danur Prilly Latuconsina

Hutomo Dwi

Prilly Latuconsina dan segenap tim produksi “Danur” patut berbangga. Pasalnya, kemarin, Kamis (6/4/2017), “Danur” sukses meraih rekor MURI menjadi Film dengan Penonton Terbanyak (2 juta penonton di minggu pertama).

Selain meraih rekor MURI, ada lagi keistimewaan lainnya dari film “Danur” menurut Jaya Suprana, sang pendiri MURI. Hal yang menarik perhatian Jaya Suprana adalah disediakannya kursi kosong tempat sahabat-sahabat hantu Risa Sarasvati yang kisahnya diangkat.

Menurut Prilly, sang bintang utama film ini, disediakannya lima kursi kosong ini bukan hanya gimmick. Prilly mengungkapkan bahwa hal yang dilakukan bukan bersifat main-main. Walau memang sulit dinalar logika, lima anak kecil itu benar-benar ada namun di dimensi yang berbeda.

“Memang nggak banyak orang tahu bahwa semua itu adalah nyata. Orang yang logikanya nggak percaya sama kayak gini-ginian pasti nganggepnya itu taktik marketing dan saya nggak pa-pa sih. Nggak menganggap itu sebuah cibiran,” kata Prilly.

Penyerahan rekor MURI untuk film Danur (Tribunnews)

Jaya Suprana menyebut “Danur” satu-satunya film horor yang nuansa seramnya nyata, bahkan mengalahkan film buatan Hollywood, “The Conjuring”. “Satu-satunya rekor MURI yang dihadapkan di lima kursi yang kosong, saya kira ini belum pernah terjadi di dunia sekalipun. ‘Conjuring’ saja belum pernah,” ujarnya seperti dikutip dari WowKerencom, Jumat (7/4/2017).

Seperti kita tahu, pada saat premiernya saja, tim sengaja menyediakan kursi kosong untuk bisa ditempati lima hantu anak kecil yang ada dalam filmnya, yang bernama Peter, William, Johnsen, Hans dan Hendrick. Kursi di bioskop itu bahkan diselimuti kain kafan.

Risa Sarasvati, penulis “Danur”, menuturkan bahwa teman-teman hantunya sempat mengeluh bahwa mereka bosan dengan benda tersebut. “Mereka bilang ke saya, ‘hah? Ini lagi? Mereka bosan sama ini karena sejak kemarin gala premier disajikan mainan dan makanan serupa,” tegas Risa.

Film “Danur” merupakan adaptasi novel dengan judul yang sama. Film ini bercerita tentang pengalaman Risa sebagai anak indigo yang bisa berkomunikasi dengan makhluk astral. (tom)

Bagikan:

Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.