Kuliner Khas Indonesia dengan Nama Unik, dari Nasi Kucing Hingga Kue Dollar

Hutomo Dwi

Indonesia memang punya kekayaan kuliner yang cita rasanya sudah banyak dikenal kelezatannya. Tak heran jika banyak wisatawan yang tergila-gila dengan makanan khas Nusantara yang sederhana, murah meriah tapi rasanya sangat enak. Namun pernahkah kalian menyadari jika banyak makanan Indonesia yang ternyata punya nama yang unik? Saking uniknya, kita jadi heran dan tertawa sendiri saat mendengarnya. Berikut adalah kuliner khas Indonesia dengan nama unik, seperti dilansir dari Topikindocom, Rabu (5/7/2017).

1. Roti Ketawa, Medan

Roti Ketawa (Topikindo)

Sebenarnya camilan yang satu ini memiliki bentuk seperti kue onde-onde dengan hamparan wijen di permukaannya. Tapi kue ini berbahan dasar roti, sehingga terasa lebih padat dan tidak terdapat isi yang terbuat dari kacang hijau. Bukan karena bentuknya yang lucu, ternyata camilan ini sengaja dinamakan roti ketawa karena terdapat belahan dipermukaan pada makanan berbentuk bulat ini, sehingga terlihat seperti mulut tertawa.

2. Kue Cubit, Jakarta

Kue Cubit (Topikindo)

Jajanan yang terbuat dari campuran susu, tepung terigu dan air ini biasanya berwarna putih atau atau diberi varian warna yang menarik. Jajanan ini dinamakan kue cubit ternyata karena bentuknya yang sangat kecil. Sehingga orang yang ingin mengambilnya hanya cukup menggunakan 2 jari, seperti orang sedang mencubit. Dalam proses memasak, kue ini juga diambil dengan menggunakan penjepit.

3. Kerupuk Melarat, Cirebon

Kerupuk Melarat (Topikindo)

Kerupuk melarat merupakan salah satu camilan yang berbahan dasar tepung tapioka. Rasanya yang gurih dan garing cocok untuk dijadikan camilan ataupun dimakan bersama nasi. Kerupuk khas kota Cirebon ini sendiri disebut melarat karena tidak digoreng dengan minyak yang dinilai mahal. Uniknya, kerupuk ini digoreng dengan pasir panas yang sudah dibersihkan terlebih dahulu. Kerupuk ini juga identik dengan warna mencolok seperti merah, kuning dan hijau.

4. Kue Satu, Jawa Barat

Kue Satu (Topikindo)

Kue tradisional Jawa Barat ini biasa disajikan di acara-acara besar seperti Hari Raya Idul Fitri, khitanan, perkawinan dan lain-lain. Berbahan dasar kacang hijau, kue kering ini rasanya begitu manis dan teksturnya juga lembut. Buat yang baru pertama mendengar mungkin heran dengan nama dan bentuknya yang kurang sesuai. Ternyata, nama itu diambil karena pembuatannya yang istimewa. Adonan kue dicetak satu persatu dengan balok kayu khusus. Biasanya kue ini berbentuk bulat atau bunga-bunga dengan warna cenderung putih.

5. Nasi Kucing, Yogyakarta

Nasi Kucing (Topikindo)

Nasi kucing memang sangat fenomenal di Yogyakarta. Makanan ini bahkan dapat dengan mudah ditemukan di warung angkringan yang tersebar di berbagai daerah. Meski sederhana â??Sego Kucingâ? ini memang punya cita rasa yang dikenal dengan kenikmatannya. Nasi dengan sambal dan berbagai macam lauk-pauk berbentuk sate itu juga murah meriah. Meski terkenal, tapi justru banyak yang tak tahu kenapa nasi ini diberi nama kucing. Ternyata nasi kucing bukan karena lauknya terbuat dari daging kucing, melainkan porsi nasinya yang sangat sedikit seperti untuk pakan kucing. Nasi ini disajikan dalam bungkusan daun pisang atau kertas minyak.

6. Tahu Gimbal, Semarang

Tahu Gimbal (Topikindo)

Makanan ini terdiri dari campuran tahu yang digoreng, kol, tauge, telur serta lontong dan disajikan dengan siraman bumbu kacang cair. Makanan ini punya cita rasa khas karena menggunakan petis udang. Namun nama gimbal disini bukanlah diambil dari penjualnya yang memiliki rambut gimbal. Nama itu berasal dari gorengan yang terbuat dari udang yang digoreng dengan tepung sampai menjadi garing. Gorengan gimbal yang gurih ini disajikan bersama dengan campuran tahu dan lontong tadi.

7. Kue Dollar, Surabaya

Kue Dollar (Topikindo)

Dulunya, kue kering ini hanya memiliki rasa gurih dan renyah. Namun kini sudah banyak varian rasa, mulai dari wijen, jahe sampai keju. Kenapa diberi nama kue dollar? Alasannya, kue berbahan dasar terigu, telur dan air ini memang berbentuk pipih dengan menggunakan cetakan yang terbuat dari besi ataupun aluminium. Setelah didinginkan dari cetakan, barulah kue ini dapat dinikmati. Bentuk bundar dan pipih itulah yang mirip dengan uang koin atau dollar.

8. Nasi Kentut, Medan

Nasi Kentut (Topikindo)

Tenang saja, nasi ini nggak kena kentut atau berbau tak sedap seperti bayangan kalian kok. Ternyata nama itu diambil karena daun pisang yang menjadi pembungkus pada nasi tersebut. Daun itu dipercaya memiliki aroma yang nikmat dan sangat baik untuk kesehatan jika dimakan. Karena dipercaya dapat membantu proses pencernaan dan membuang gas itulah kuliner ini diberi nama nasi kentut.

9. Bika Ambon, Medan

Bika Ambon (Topikindo)

Bika Ambon memang sudah terkenal sebagai oleh-oleh wajib dari Medan. Kalian mungkin heran, kenapa namanya bika Ambon padahal dari Medan? Ternyata nama itu diambil dari nama jalan di kota Medan, tempat kue ini diproduksi untuk pertama kalinya yaitu Jl. Ambon. Makanan yang sering dijadikan oleh-oleh ini mempunyai tekstur yang hampir mirip dengan martabak namun rasa yang lebih legit. Dibuat dengan bahan dasar telur, gula dan santan. Rasanya sedikit kenyal dan sangat manis dengan aroma pandan. Namun saat ini sudah banyak varian rasa seperti keju, cokelat dan durian.

10. Kuku Macan, Kalimantan

Kuku Macan (Topikindo)

Di balik nama yang garang, ternyata camilan khas yang satu ini adalah sejenis kerupuk yang berasal dari Kalimantan. Makanan ini sebenarnya sejenis dengan kerupuk amplang karena sama-sama terbuat dari campuran tepung tapioka dan ikan tenggiri. Tapi karena bentuknya mirip dengan kuku macan, makanya krupuk ini diberi nama demikian. (tom)

Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.