Bosan dengan Facebook atau Instagram? Ini 5 Medsos yang Bisa Kamu Pakai sebagai Alternatif

Must read

Hutomo Dwi
Hutomo Dwi
Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.

Jika ditanya mengenai media sosial, yang kepikiran oleh kebanyakan orang adalah Facebook, Twitter, atau Instagram. Padahal, masih ada banyak media sosial lain yang bisa dijajal. Bagi kamu yang bosan dengan ketiga media sosial di atas, bisa mencoba 5 media sosial alternatif berikut ini.

1. MeWe

MeWE (HAI)

Jejaring sosial ini mengklaim nggak membagi data penggunanya, nggak ada iklan, nggak menggunakan cookies untuk bisa melacak penggunannya, dan tentu bisa diunduh kapan saja dan di mana saja. Profil pengguna diklaim lebih aman, karena nggak akan muncul di pencarian situs atau search engine. Cara mengundang teman pun hanya bisa dilakukan melalui undangan e-mail. Layaknya Facebook, di platform ini, pengguna bisa saling berbagi foto, video, pesan suara hingga memperbarui status. Nggak cukup sampai di situ, pengguna juga bisa menambahkan agenda di kalender, mengunggah dan membagi dokumen, membuat grup khusus sesuai minat, dan chatting dengan pengguna lain.

2. Path

Path (HAI)

Aplikasi satu ini bukan aplikasi baru bagi sebagian netizen di Indonesia. Di aplikasi ini, pengguna bisa membagi foto dan video secara gratis ke teman atau pengikutnya. Pengguna juga bisa pamer sedang berada di mana, sedang mendengarkan musik apa, dan film apa yang sedang dinikmati. Pengguna juga bisa mencari postingan yang sedang tren, dan mencari update tertentu melalui tagar. Nggak berbeda dengan Facebook, dan platform sebelumnya, Path juga menyediakan messenger untuk chatting personal dimana pengguna bisa saling berbagi file, foto, dan pesan suara.

3. Behance

Behance (HAI)

Platform satu ini diperuntukan bagi para ilustrator, desainer, dan fotografer sebagai etalase karya mereka. Behance juga menjadi salah satu wadah bagi perusahaan untuk mencari bakat yang mereka butuhkan. Pengguna bisa membuat “Project”, yang merupakan kumpulan gambar, video, dan digital content yang mengikuti tema atau proses. Jika karya telah “dipajang”, kamu bisa mengecek berapa banyak yang melihat karya kamu dan berapa pula yang memberikan “like”. Nggak sekadar platform komunikasi biasa, Behance bisa menjadi portofolio bagi kreatornya, serta mengurasi konten untuk ditampilkan di pencarian pengguna lain.

4. Good Reads

Good Reads (HAI)

Platform ini menjadi rujukan bagi kutu buku untuk mencari referensi, sinopsis, atau review buku. Melalui platform ini, pengguna bisa mencari buku sesuai genre yang diminati, seperti fiksi ilmiah, memoir, bisnis, komik dan sebagainya. Pengguna juga bisa membagi buku apa yang sedang dibaca, memberikan peringkat, dan memberikan nilai untuk buku-buku favorit. Goodreads menggunakan data peminatan buku favorit penggunanya untuk menyarankan buku-buku yang sesuai. Pengguna juga bisa bergabung dengan grup khusus, sesuai komunitas pecinta genre buku yang sama.

5. BandLab

BandLab (HAI)

Jika Behance menjadi “kanvas” digital para seniman dua dimensi, BandLab menjadi “panggung” digital para musisi untuk saling unjuk gigi. Mirip dengan Behance, di platform ini, para musisi bisa mengunggah track audio atau rekaman, mengeditnya, dan memublikasikan gubahan musik versi dirinya ke pengguna lain. Pengguna lain bisa memberikan apresiasi berupa komentar atau membaginya. Ditambah, ada mode “Mix Editor”, di mana pengguna bisa menggunakan instrumen virtual seperti piano, drum, dan bass gitar untuk membuat ritme.

Jadi, media sosial mana yang akan kamu gunakan selain Facebook, Twitter dan Instagram? (tom)

Latest article