Alasan Mengapa Lampu Lalu Lintas Berwarna Merah, Kuning dan Hijau

Ardy Messi

Pada saat melakukan perjalanan, kita sering melihat lampu lalu lintas yang berada di persimpangan. Kendaraan kita berhenti saat melihat tanda lampu berwarna merah, lalu tidak berapa lama lampu berubah menjadi hijau. Kendaraan kita pun boleh berjalan.

Namun pernahkah kamu bertanya-tanya, mengapa warna lampu lalu lintas memiliki warna merah, kuning dan hijau?

Untuk menemukan jawabannya kami akan memberikan ulasan lengkapnya di artikel ini.

Sejak kita kecil, kita diajari bahwa merah berarti bahaya, sedangkan hijau berarti aman. Saat kita sering melihat warna-warna tersebut setiap hari, terkadang kita berpikir mengapa tidak menggunakan warna-warna yang lebih cantik, seperti magenta dan pink?. Sebelum langsung dijawab sebaiknya kamu pahami dulu sejarahnya di bawah ini.

Sejarah Lampu Lalu Lintas

Lampu lalu lintas pertama di Amerika Serikat dipasang sebagai jawaban terhadap peningkatan jumlah pengendara di jalan pada tahun 1920-an. Khawatir terjadi kecelakaan, kota-kota memasang tiang lalu lintas untuk membantu kelancaran arus kendaraan. Petugas berjaga, menggunakan peluit dan lampu merah, hijau, dan kuning untuk mengindikasikan kepada pengemudi kapan mereka harus berhenti dan berjalan.

Kemudian, pada tahun 1920, William Potts menciptakan sinyal lalu lintas tiga warna, empat arah. Ini membantu para pengemudi tetap aman di persimpangan jalan. Lampu lalu lintas empat arah pertama kali dipasang di persimpangan Woodward Avenue dan Fort Street di Detroit, Michigan.

Namun, di seluruh negara, masih banyak sistem lampu lalu lintas yang dinilai tidak seragam. Karena hal ini dapat menyebabkan bagi pengemudi, Administrasi Jalan Raya Federal menciptakan “Panduan Manual Tentang Perangkat Pengendalian Lalu Lintas” pada tahun 1935. Dengan begitu standar untuk semua rambu lalu lintas, penandaan jalan, dan sinyal lalu lintas, mengharuskan penggunaan indikator lampu merah, kuning, dan hijau.

BACA JUGA: 5 Negara Ini Punya Aturan Lalu Lintas Paling Ribet

Awalnya untuk Panduan Sinyal Kereta Api

Penting untuk diketahui bahwa sebelum ada lampu lalu lintas untuk mobil, ada sinyal lalu lintas untuk kereta api. Pada awalnya, perusahaan kereta api menggunakan warna merah untuk berhenti, putih untuk jalan, dan hijau untuk peringatan.

Seperti yang mungkin dapat kamu bayangkan, masinis kereta mengalami beberapa masalah dengan warna putih yang berarti jalan. Rupanya warna putih terang sering disalahartikan sebagai bintang-bintang di malam hari, sehingga masinis kereta mengira semuanya aman padahal sebenarnya tidak.

Akhirnya, perusahaan kereta api beralih menggunakan warna hijau untuk tanda kereta boleh berjalan. Dan karena warna kuning dapat dibedakan dengan jelas dari warna lainnya, kuning menjadi standar untuk menunjukkan kapan kereta harus berjalan dengan hati-hati. Hal ini berlaku hingga saat ini.

Ketika lampu lalu lintas digunakan, warna-warna tersebut menjadi standar juga (kecuali di Jepang), di mana kamu akan menemukan warna yang berbeda yang menunjukkan untuk berjalan.

Mengapa warna merah dipilih untuk berhenti?

Merah adalah warna dengan panjang gelombang terpanjang dibandingkan warna lainnya. Sehingga ketika melintasi molekul udara, merah tersebar lebih sedikit dibandingkan warna lainnya, sehingga dapat terlihat dari jarak yang lebih jauh.

Sebagai contoh dunia nyata, bayangkan bagaimana cahaya berubah menjadi merah saat matahari terbenam.

Kuning memiliki panjang gelombang yang lebih pendek daripada merah tetapi lebih panjang daripada hijau. Ini berarti bahwa merah dapat terlihat dari jarak paling jauh, kuning di tengah-tengah, dan hijau dari jarak yang paling dekat.

Percaya gak percaya, dulu warna kuning digunakan untuk berhenti, setidaknya dalam hal tanda-tanda lalu lintas. Pada tahun 1900-an, beberapa tanda berhenti berwarna kuning karena sulit melihat tanda berwarna merah di area yang kurang terang.

Akhirnya, bahan yang sangat reflektif dikembangkan, dan tanda berhenti berwarna merah pun lahir. Karena kuning dapat terlihat dengan baik pada siang maupun malam, zona sekolah, beberapa tanda lalu lintas, dan bus sekolah tetap diwarnai kuning.

Penutup

Itulah penjelasan mengapa lampu lalu lintas berwarna merah, kuning dan hijau. Kini kamu telah mengetahui alasan dari warna-warna lampu lalu lintas di jalan raya yang selama ini mungkin tidak kamu perhatikan.

Pengetahuan tentang rambu-rambu lalu lintas wajib kamu kuasai sebagai informasi umum. Setidaknya kamu tidak akan melanggar peraturan lalu lintas dan pada akhirnya akan membantu kamu untuk selamat saat berkendara.

BACA JUGA: Ini Alasan Lampu Kendaraan Bermotor Berwarna Kuning

Bagikan:

Ardy Messi

Work in PR agency, Strategic Planner wannabe, a bikers, a cyclist, music and movie freak, Barca fans.