Kenali dan Pahami Gejala Kanker Payudara

Ardy Messi

Kanker payudara adalah nama salah satu tumor ganas yang sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat sekaligus momok yang menakutkan di kalangan perempuan selain kanker rahim. Korbannya pun tidak bisa dikatakan sedikit, terbukti dari jumlah penderita yang terus bertambah tiap tahunnya namun masih sedikit orang yang mengenali gejala dini kanker payudara.

Minimnya pengetahuan masyarakat tentang kanker payudara membuat pencegahan dan penanganan dini pun sulit dilakukan. Karena pada umumnya gejala-gejala kanker tersebut terlihat dari beberapa kasus kecil yang seringkali dirasa tidak penting dan tidak berbahaya. Namun pada kenyataannya, pengenalan terhadap gejala-gejala awal kanker payudara dapat memaksimalkan penanganan sebelum kanker bertumbuh dan menjadi fatal.

Ada beberapa tanda-tanda umum yang kadang luput dari pengawasan kita karena hal tersebut biasanya tidak akan mengganggu kondisi tubuh dalam beraktivitas, dan karena itu pula-lah beberapa orang yang mengalaminya biasa mengabaikannya dengan mudah dan menganggapnya sebagai hal yang biasa-biasa saja. Padahal dari sana, kewaspadaan dan pemeriksaan lebih lanjut harus dilakukan. Berikut adalah gejala awal yang sering dijumpai penderita kanker payudara:

1. Benjolan

Benjolan ini umumnya terdapat di bawah kulit payudara dan ukurannya kurang lebih sebesar kacang polong. Biasanya benjolan tersebut hanya terdapat di sebelah payudara saja. Apabila benjolan tersebut ditekan dan dapat bergeser, itu berarti masih merupakan gejala awal yang ringan dan bisa segera ditangani. Sebaliknya, bila benjolan tersebut sudah tidak bisa bergeser dan ukurannya lebih besar dan keras, maka artinya kanker sudah memasuki stadium lanjut. Benjolan ini juga bisa ditemukan di permukaan ketiak, walaupun tidak selalu berarti kankerâ??tapi ada baiknya diberikan pemeriksaan lebih lanjut.

2. Keluarnya darah/cairan janggal

Cairan darah yang keluar umumnya tidaklah banyak, namun cukup mengganggu. Selain darah bisa juga berupa cairan kekuningan seperti darah putih atau bahkan nanah. Hal ini biasanya diikuti dengan rasa nyeri pada permukaan payudara dan rasa gatal pada daerah sekitar puting susu. Penampakan puting susu pun biasanya berubah, yaitu terlihat rata atau masuk kedalam.

3. Perubahan warna dan tekstur kulit.

Warna kulit payudara memerah dan terdapat permukaan yang bersisik seperti kulit jeruk. Kulit akan terasa kasar dan kaku, sering juga timbul luka yang sulit sembuh dan terasa panas sekaligus membengkak.

Selain gejala-gejala tersebut, kanker payudara sebenarnya memiliki beberapa faktor pemicu yang membuat seseorang memiliki kemungkinan terserang kanker payudara lebih besar dari orang lain. Antara lain:

  • Di dalam keluarga memiliki riwayat penderita kanker payudara juga. Faktor ini dapat meningkatkan kmungkinan mengidap kanker payudara 3 kali lipat lebih besar dari orang biasa. Namun ini tidak bisa dijadikan patokan mutlak karena di beberapa kasus terdapat penderita yang tidak memiliki riwayat kanker payudara di dalam keluarganya.
  • Mendapat haid di usia yang tergolong terlalu muda atau menopause di usia diatas 50 tahun.
  • Pernah memiliki penyakit payudara lainnya atau pernah menderita kanker payudara sebelumnya.
  • Umumnya menyerang wanita diatas usia 30 tahun. Namun sekali lagi, hal ini juga tidak bisa dijadikan patokan mutlak karena mulai banyak ditemukan penderita kanker payudara di usia remaja.
  • Tidak memberikan ASI kepada bayi setelah melahirkan, atau tidak pernah hamil.
  • Obesitas dan memiliki ketergantungan terhadap minuman beralkohol.
  • Pertama kali melahirkan diatas usia 35 tahun.
  • Sering stress dan mengkonsumsi lemak terlalu banyak.
  • Sering terkena radiasi, seperti sering melakukan pemindaian tubuh dengan menggunakan X-ray.
  • Faktor genetika dan hormonal.
  • Pengkonsumsian DES (dietilstilbestol), atau pencegah keguguran.

Apabila anda mengalami beberapa gejala tersebut atau memiliki faktor-faktor diatas, ada baiknya jika anda mulai waspada. Kanker payudara memang penyakit yang mematikan tapi bukan berarti tidak bisa disembuhkan. Selama penanganannya tepat dan cepat, tidak akan ada kata terlambat untuk sembuh. Beberapa pencegahan pun bisa dilakukan, diantaranya menyusui bayi Anda, karena pemberian ASI yang rutin dapat mencegah penumpukan dan pembusukan air susu di dalam kelenjar payudara. Lakukan juga gaya hidup yang sehat dan diet yang sehat jika anda menderita kegemukan. Pencegahan lainnya yaitu sering-sering melakukan pekerjaan rumah tangga, karena ini terbukti dapat menguragi resiko kanker payudara hingga 30% pada wanita usia aktif, dan 20% pada wanita yang telah menopause.

Sangat dianjurkan bagi para wanita untuk melakukan pemeriksaan klinis payudara sebagai pemeriksaan kesehatan rutin setiap 3 tahun sekali untuk perempuan usia 20-40 tahun, dan setiap tahun untuk perempuan berusia 40 tahun keatas. Untuk penanganan dini kanker payudara bisa dilakukan dengan biopsi, MRI, tes darah, atau tes lain yang dikonsultasikan oleh dokter.

Sumber: People Living with Cancer, Mediacastore.

Bagikan:

Ardy Messi

Work in PR agency, Strategic Planner wannabe, a bikers, a cyclist, music and movie freak, Barca fans.