Film terbaru sang superhero, The Amazing Spiderman 2: Rise of Electro menjadi film yang sangat dinantikan para penggemarnya. Di sekuelnya ini, kehidupan Peter Parker atau Spiderman yang diperankan oleh Andrew Garfield menghadapi banyak konflik dalam kehidupannya sebagai, baik sebagai Peter Parker ataupun sebagai Spiderman.
Pasalnya, Peter Parker mengalami konflik dalam dirinya sendiri, hidup sebagai manusia biasa yang mencintai Tante May dan kekasihnya, Gwen Stacy yang diperankan oleh Emma Stone, atau memikul tanggung jawab besar sebagai pahlawan Kota New York yang harus melindungi warganya dari kejahatan.
Dilansir Metrotvnews, Selasa (6/5/2014), di film ini, Peter Parker diharuskan banyak mengambil keputusan besar yang dapat mengubah dirinya. Film ini dibuka dengan adegan Spiderman yang sedang berayun di gedung-gedung dengan jaring laba-labanya menyaksikan Kota New York siang hari, menemukan kericuhan, dan berhasil membantu polisi menangkap penjahat. Padahal, itu adalah hari wisudanya, di mana kekasihnya, Gwen Stacy berpidato di sana.
Rupanya, kisah cinta Peter Parker yang berlanjut dengan Gwen Stacy rupanya masih menjadi magnet terbesar di film ini. Namun, dalam sekuelnya ini Peter Parker masih terus teringat akan janjinya untuk menjauhi Gwen kepada Captain Stacy (Denis Leary), ayah Gwen yang tewas pada film pertama karena membantu Spiderman melawan musuhnya. Hal ini membuat Peter merasa terganggu.
Di film ini, kehadiran Harry Osborn (Dane DeHaan), sahabat lama Peter ternyata menjadi musuh baru bagi Spiderman, Green Goblin. Di film sekuelnya ini, tidak hanya sahabatnya yang menjadi musuh terbarunya. Spiderman harus menghadapi dua musuh lainnya, salah seorang teknisi listrik Oscorp, Max Dillon / Electro ( Jamie Foxx).
Ada yang menarik di sekuel The Amazing Spiderman ini. Rasa penasaran Peter Parker selama ini terhadap sang Ayah yang menghilang, Richard Parker akhirnya terjawab.
Beberapa adegan lucu ditampilkan Spiderman di film ini. Tapi, secara keseluruham, film The Amazing Spiderman 2: Rise of Electro lebih banyak menyajikan kesedihan bagi sang manusia laba-laba. (nha)