Kreativitas bisa datang dari mana saja, termasuk di dunia musik yang tak terpaku pada penggarapan lagu saja. Cover sebagai bahasa visual kini mendapat perhatian lebih oleh para musisi. Para musisi ini mencoba memberikan sebuah terobosan dalam perilisan fisik. Kemasan mika persegi atau digipack yang membosankan kini menjadi kemasan yang unik dan menjadi buruan para kolektor. Berikut adalah kemasan album band indie paling unik dan anti mainstream, dilansir dari Kapanlagi, Kamis (22/5/2014).
1. Punkasila (Kemasan Ala Pocong)
Kemasan CD yang sangat horor dan menakutkan datang dari pengusung art punk asal Yogyakarta, Punkasila. Mereka membungkus kemasan CD-nya seperti sebuah pocong. Menurut mereka pocong dilambangkan sebagai sosok mistis dan menyeramkan. Korelasi dengan bencana sendiri diangkat dari fenemoena orang Indonesia yang selalu mengaitkan hal apapun dengan kejadian mistis.
2. Zoo (Kemasan Album Batu Granit)
Band Zoo juga datang dari Yogyakarta. Di album keduanya, mereka memberikan judul albumnya “Prasasti”. Agar sesuai dengan judul albumnya, band ini kemudian menggunakan batu granit sebagai kemasan albumnya. Kemasan ini merupakan kemasan batu granit pertama di dunia.
3. Suri (Bonus Batu Meteor)
Trio stoner/psychedlic rock asal Jakarta, Suri membuat sebuah persembahan untuk penggemarnya dengan merilis album berjudul “Spacerider” yang memiliki kemasan sangat keren dan patut untuk dikoleksi. Sebagai bonus, band ini juga memberikan sesuatu yang tak biasa, yaitu sebuah batu meteor dari Nantan, Tiongkok.
4. Frau (Kemasan Bedak Vintage)
Solois asal kota Yogyakarta, Frau, merilis albumnya yang berjudul “Happy Coda” dengan kemasan unik, yaitu menggunakan kemasan bedak vintage alias jadul. Selain CD di dalamnya juga berisikan artowrk-artwork berkaitan dengan lagunya. Paket CD ini juga dilengkapi dengan buku partitur.
5. The Frankenstone
The Frankenstone, band punk rock asal Yogyakarta, merilis albumnya dengan kemasan ala mainan Hotwheels, yang pernah populer di Indonesia. Pemilik label diminta oleh band ini untuk mengeluarkan albumnya dengan cara yang berbeda, sehingga jadilah kemasan unik ini. Sang pemilik label juga memiliki tujuan lain, yaitu kemasan tape bisa dikreasikan secara bebas dalam pengemasannya dan tak terpaku pada box mika saja. (tom)