Tak dapat dipungkiri bahwa saat ini alat elektronik seperti televisi sudah menjadi bagian dari gaya hidup seseorang. Namun, tahukah Anda? Seseorang yang terlalu sering menonton televisi rupanya memiliki risiko kesehatan yang buruk.
Hal ini diuraikan dalam penelitian yang dimuat dalam Journal of the American Heart Association, pada 25 Juni 2014. Para peneliti mengatakan bahwa orang yang menonton televisi lebih dari tiga jam per hari berisiko mati lebih cepat.
Miguel Martinez-Gonzalez, selaku penulis utama laporan itu, mengungkapkan menonton televisi tergolong kegiatan yang menghabiskan waktu dengan tidak bergerak. Menurut dia, ada kecenderungan perilaku tak aktif ini semakin meningkat.
“Temuan riset kami sesuai dengan hasil studi sebelumnya yang menyatakan durasi menonton televisi punya hubungan dengan tingkat kematian,” kata Martinez, seperti dilansir Tempo, Kamis (3/7/2014).
Dalam risetnya, para peneliti juga mempelajari perilaku 13.284 lulusan universitas di Spanyol yang tergolong muda dan sehat. Adapun tujuan penelitian itu untuk mengamati perilaku pasif yang dilakukan oleh partisipan dengan risiko kematian mereka.
Durasi pengamatan terhadap para responden berlangsung sekitar 8,2 tahun. Hasilnya, peneliti mendapat laporan sebanyak 97 kematian, 19 di antaranya disebabkan faktor kardiovaskular, 46 kasus akibat kanker, dan 32 sisanya dengan sebab beragam.
Dengan kata lain, risiko kematian naik dua kali lipat untuk orang yang menonton televisi lebih dari tiga jam per hari daripada mereka yang melihat tayangan di televisi dengan durasi yang lebih singkat.
“Seiring dengan pertambahan usia populasi, perilaku tak aktif terutama karena menonton televisi semakin jelas. Kondisi ini membawa beban tambahan dalam peningkatan masalah kesehatan yang berhubungan dengan penuaan,” imbuhnya.
Untuk memperkecil risiko kematian dini, Martinez menyarankan kepada orang dewasa untuk meningkatkan aktivitas fisik, menghindari duduk terlalu lama, dan mengurangi waktu menonton televisi menjadi satu atau dua jam per hari. (nha)