Anda tentunya sudah pernah mendengar sebuah musik yang beraliran reggae. Namun pernahkah Anda mendengar nama Jokjoker? Nama Jokjoker sebagai penyanyi memang belum terlalu menggelegar di telinga pendengar musik Indonesia. Akan tetapi, pria bernama asli Joko Tarwanto itu telah dikenal di kalangan komunitas pecinta musik reggae. Kesenangan dan komedi pun menjadi prioritasnya dalam berkarya.
Jokjoker yang lahir pada di Jakarta, 6 September 1967 ini memilih musik reggae dalam karya-karyanya. Hal itu dikarenakan musik reggae bisa meresap bersama bakat lainnya di bidang seni teater dan pantomim.
“Saya memang berangkatnya dari pantomim dan tak lama kemudian masuk ke dunia teater supaya bisa mengembangkan kemampuan pantomim saya. Barulah setelah itu saya terjun ke dunia musik karena sudah lama saya tertarik di bidang itu,” ungkapnya seperti dilansir dari Liputan6, Minggu (31/8/2014).
Meskipun kurang begitu terdengar kariernya, namun Jokjoker ternyata sudah pernah merilis mini albumnya yang berjudul sama dengan namanya, “Jokjoker”, pada tahun 2012 lalu. Mengenai eksplorasinya di dunia musik, sang penyanyi menyatakan, “Saya kalau secara musikalitas memang kurang mengeksplorasi. Saya malah lebih fokus pada komedi yang akan ditampilkan di panggung.”
Ditambahkannya, “Saya juga tidak peduli kalau di atas panggung hancur secara musikalitas. Bagi saya, sukses di atas panggung adalah saat semua penonton tertawa melihat tingkah saya.”
Dijelaskan juga oleh Jokjoker bahwa Wapres (Warung Apresiasi) di daerah Bulungan, Jakarta Selatan adalah tempat utamanya dalam menghibur. Banyak tamu-tamu yang berkunjung ke Wapres mengakui bakat uniknya.
Dalam hal panggung, Jokjoker berdandan sesuai nama julukannya. Ia mengenakan tata rias bedak dan semacamnya hingga terlihat seperti seorang badut atau pelawak (joker). Bahkan, ia mengaku riasannya selalu berbeda-beda di setiap penampilannya.
Di album perdananya, Jokjoker mengambil beragam tema sosial yang sering ada di sekelilingnya, namun tentu ada unsur komedinya. (tom)