Tak hanya memiliki wahana permainan dan pusat hiburan saja, kota Bandung juga mengkoleksi berbagai tempat bersejarah, salah satunya adalah Gua Belanda. Gua Belanda sebenarnya adalah bekas terowongan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang dijadikan tempat persembunyian tentara militer Belanda.
Tempat ini berada di Taman Hutan Raya (Tahura) Juanda. Gua ini dibangun pada tahun 1906. Dari sini, pengunjung dapat menelusuri sekitar 15 lorong besar. Lorong-lorong itu difasilitasi dengan sejumlah ruangan yang terdiri atas ruang kamar untuk tempat istirahat para tentara Belanda, ruang interogasi tahanan dan penjara.
Tak hanya itu, di dalam lorong gua terdapat rel dari besi yang pernah digunakan untuk jalur kereta kayu alat pembawa logistik makanan atau senjata ke dalam tempat ini. “Gua Belanda ini belum direnovasi seperti Gua Jepang. Jadi masih benar-benar seperti aslinya,” ujar Tatan, pemandu wisata Gua Belanda, seperti dilansir Viva.co.id, Selasa (9/9/2014)
Ternyata, gua ini sering dijadikan sebagai tempat penelitian oleh sejumlah mahasiswa. Meski usia gua ini tergolong tua, namun fondasi ini masih sangat kuat.
Lebih lanjut Tatan menambahkan, pada tahun 1918, gua tersebut beralih fungsi menjadi tempat persembunyian tentara Belanda. Mereka menambahkan beberapa ruang yang terletak di sayap kiri dan kanan terowongan utama.
Sedangkan, sistem PLTA dididirkan dengan perubahan jalur penyadapan melalui saluran-saluran air bawah tanah. “Menjelang Perang Dunia ke-II, markas perang Hindia Belanda dan pusat komando tentara sekutu ditempatkan di Bandung yang merupakan benteng pertahanan terakhir Belanda,” tutur Tatan.
Pasca kemerdekaan Republik Indonesia, gua ini masih memiliki fungsi militer yaitu sebagai gudang mesiu bagi pemerintah Indonesia. Selanjutnya, pada tahun 1970-an mesiu-mesiu itu dipindahkan dan Gua Belanda dijadikan tempat wisata bersejarah di kota Bandung. (nha)