Beberapa waktu yang lalu, grup band D’Masiv telah merilis album terbarunya yang berjudul “Hidup Lebih Indah”. Kini grup yang terdiri Rian Ekky Pradipta, Dwiki Aditya Marsall, Rayyi Kurniawan Iskandar Dinata, Nurul Damar Ramadan dan Wahyu Piadji itu kembali merilis album, namun albumnya merupakan album yang sama. Bedanya, kali ini album tersebut dirilis dalam bentuk piringan hitam.
“Hari ini adalah hari yang bersejarah buat kami dan Musica Studio,” kata Rian saat jumpa pers di Bilangan Kemang, Jakarta Selatan, seperti dilansir dari WowKeren, Jumat (3/10/2014). “Jujur aku merinding setelah 3 dekade Bu Acin akhirnya mengizinkan artisnya untuk merilis piringan hitam.”
Mereka melakukan hal ini karena hobi mereka yang memang senang mengoleksi piringan hitam. Karena itu mereka mengajak labelnya, Musica Studio, untuk kembali mempopulerkan piringan hitam atau vinyl ke masyarakat.
“Ini bukan ikut-ikutan, tapi passion,” tambah Rian. “Kita sudah mencintai rilisan fisik dari kecil. Dari CD terus ke piringan hitam. Ada satu rasa yang beda saat mendengar piringan hitam, seperti ada di dimensi yang berbeda.”
“Ketika aku sudah jadi kolektor piringan hitam, akhirnya aku punya mimpi D’Masiv harus membuat album dengan format piringan hitam,” sambunya. “Punya impian seperti tahun 90an band yang rilis album itu fisiknya bisa terjual jutaan kopi. Dengan vinyl kita bisa menambah penghasilan musisi, mudah-mudahan dengan vinyl, banyak orang akan mengapresiasi musik D’Masiv.”
Untuk awalnya, D’Masiv hanya akan memproduksi vinylnya dalam jumlah terbatas, yaitu hanya 500 keping. Jika edisi itu habis, mereka berniat untuk melakukan refresh demi mengkampanyekan musik di piringan hitam. “Setelah 500 habis, kita akan refresh lagi,” terang vokalis d’Masiv. “Jangan sampai langka, kalau bisa 2 juta copy, amin. Kita pengen semua orang yang pengen dengerin album ini bisa punya.”
Sebelum D’Masiv, sudah ada dua band yang juga merilis album dalam bentuk piringan hitam, yaitu superman Is Dead dan Sore. (tom)