Bongkar pasang personel yang dialami band Cokelat tidak membuat band itu menghentikan karya dari band yang kini digawangi oleh Jackline (vokal), Otto (drum), Ronny (bass) dan Edwin (gitar) itu.
Diakui Edwin, banyak cara yang dilakukan mereka untuk tetap menikmati kebersamaan mereka. Namun sebagai grup band mereka tetap harus fokus dalam bermusik.
“Ngeband itu harus tetap rock n roll. Jadi kami harus tetap fun, kami tidak harus selalu kaku. Walaupun saya lebih senior dari Otto dan Jeckline, tapi ketika kami bekerja, kami tetap harus serius dan kami harus tetap ada candaan,” kata Edwin seperti dilansir dari Okezonecom, Senin (2/3/2015).
Sebagai personel yang terlama, Edwin mengaku harus tetap fleksibel. Kadang harus mengarahkan dan tetap menjadi sosok sebagai pendengar setia dari personel lainnya.
“Kadang saya juga sadar, umpamanya saya ada peran men-directx mereka, tapi saya juga ada peran untuk mendengarkan mereka. Band itu harus ada leader-nya walaupun loe bukan pemimpinya,” katanya.
Sementara itu, sang vokalis baru, Jackline, mengungkapkan pengalamannya ketika baru pertama gabung ke Cokelat. Dia mengatakan kalau dirinya tak bisa melupakan saat-saat dimana dirinya harus mendapat beberapa cibiran karena menggantikan posisi Kikan sebagai vokalis band Cokelat.
Namun begitu, Jackline mengaku tetap berusaha untuk tegar. Setelah tiga tahun berjalan, ia pun kini sudah bisa menunjukan kemampuannya sebagai vokalis.
“Ya mungkin awal-awal sempat gimana ya, enggak enak juga kalau dicibir dengan omongan enggak enak gitu. Tapi, semakin kesini ya enggak masalah juga, karena di balik itu semua ternyata memang banyak yang mendukung,” kata Jackline.
Jackline juga membocorkan pengalaman pertamanya manggung bareng Cokelat. “Jadi waktu itu kan aku ikut audisi band Cokelat. Nah, di tahap ketiga atau keempat gitu aku disuruh manggung bareng mereka. Ternyata aku harus manggung di depan dua puluh ribu orang, dan itu bayangin aja banyak banget kan orangnya. Saat itu jujur aku merasa grogi, nervous macam-macam deh,” ungkapnya.
Kini, dia mengaku sudah terbiasa dengan penonton yang begitu banyaknya. Karena menurutnya itu suatu tuntutan dalam pekerjaannya, dia ingin menunjukkan totalitas dalam bermusik bersama bandnya kini. (tom)