Anjuran untuk selalu menghabiskan makanan dan tidak boleh membuang-buang makanan tampaknya masih sering diabaikan oleh kita. Akibatnya setiap hari ada banyak makanan sisa yang terbuang sia-sia hanya karena kita kekenyangan atau tidak ingin memakan makanan itu lagi. Padahal masih banyak orang yang kekurangan makanan bahkan kelaparan. Nah, di Spanyol ada sebuah komunitas yang mencermati isu ini.
Berawal dari kepedulian terhadap masyarakat sekitar yang masih kekurangan pangan, di kota Galdako, Spanyol, menggunakan solusi unik untuk mengatasi kekurangan yang dialami sebagian warganya. Solidarity Fridge adalah cara yang digunakan untuk mendistribusikan kembali makanan yang disisihkan mereka yang berkelebihan bagi sesama yang membutuhkan. Konsepnya sama seperti membagi makanan terhadap sesama sehingga masyarakat tercukupi kebutuhan pangannya.
Solidarity Fridge berbentuk kulkas raksasa berwarna putih yang ditempatkan di pusat kota. Kulkas raksasa ini sengaja dibuat untuk memberikan ruang bagi para warga dan juga pemilik restoran untuk membagikan makanan yang masih belum dikonsumsi kepada para warga yang membutuhkan atau kekurangan makanan.
Gerakan Solidarity Fridge sudah menyimpan sekitar 300 kg makanan layak konsumsi yang sebelumnya dibuang begitu saja dalam dua bulan pertama sejak dibuat. Skema ini secara bersamaan mengatasi masalah sampah makanan dan kelaparan di kota tersebut meskipun para penggagas dan pembuatnya tidak bermaksud menjadikan ini sebagai sarana amal, karena semua orang bisa membantu dengan menyumbang makanan.
Apa orang-orang yang mengambil makanan dari Solidarity Fridge tidak takut keracunan atau makan makanan basi? Para relawan sudah memastikan dengan baik bahwa sumbangan makanan berupa apapun harus memenuhi persyaratan ketat. Jadi ada persyaratan khusus untuk menyumbang makanan di Solidarity Fridge. Makanan yang diberikan harus masih layak makan dan matang. Yup, Solidarity Fridge tidak menerima makanan mentah masuk ke dalam kulkas raksasa tersebut. Ikan mentah, telur mentah, daging mentah akan diblacklist dari aftar penyimpanan makanan. Untuk makanan kemasan harus jelas tertera tanggal kadaluarsanya, sedangkan untuk makanan rumahan yang dimasak sendiri juga harus tertera waktu pembuatannya sehingga dapat diketahui kapan sudah tak layak dikonsumsi lagi. Cukup ketat bukan prosesnya? Jadi masyarakat yang membutuhkan makanan tidak perlu takut keracunan atau sakit perut karena makan dari kulkas raksasa.
