Hal yang terbesit pertama kali ketika mendengar wisata di daerah Bangka Belitung yaitu hamparan pantai yang indah nan elok mengelilingi pulau tersebut. Ditambah lagi dengan pengetahuan dari film Laskar Pelangi yang mengambil latar belakang panorama alam keindahan wisata bahari dan tepi laut dengan nuansa bebatuan besar yang mempesona dari Bangka Belitung.
Namun ternyata destinasi di Bangka Belitung tidak hanya melulu soal pasir pantai. Di provinsi tersebut juga terdapat tempat pelesir yang sangat menarik yaitu Danau Kaolin.
Lokasi Danau Kaolin di Pulau Bangka, tepatnya di Desa Air Bara, perbatasan Kab. Bangka Tengah dan Selatan. Jarak dari Kota Pangkalpinang ke lokasi ini kurang lebih 75 km dan menghabiskan waktu kurang lebih 1,5 jam perjalanan darat.
Kaolin sendiri adalah mineral yang biasa digunakan sebagai bahan industri seperti kosmetik, kertas, makanan, pasta gigi dan lainnya. Nah, sesuai dengan nama yang disandangnya, Danau Kaolin terbentuk dari bekas tempat pertambangan kaolin yang telah ditinggalkan.
Dinding-dinding bekas lubang galian kaolin ini berwarna putih sehingga tampak seperti salju. Sangat memanjakan mata traveler. Pesonanya semakin terlihat cantik ketika berpadu dengan air danau yang berwarna biru toska. Air yang bergenang di dalam lubang-lubang bekas pertambangan kaolin tersebut disinyalir berasal dari air hujan dan mata air yang berada di dasar bekas lubang galian pertambangan itu sendiri.
Masyarakat Belitung biasa menyebut lubang bekas galian tambang, baik timah maupun kaolin, yang sudah berisi air dengan sebutang â??Kolong/Kulongâ?. Danau tersebut berisikan air berwarna biru toska yang dikelilingi oleh batuan kapur berwarna putih. Air danau ini berwarna biru toska karena pantulan sinar matahari ke dasar danau yang berdinding tanah kaolin.
Meskipun merupakan bekas pertambangan, air di danau ini tetap jernih. Jernihnya air di danau ini disebabkan sifat kaolin yang merupakan mineral tanah liat murni yang tidak berbahaya bagi manusia, asal tidak diminum. Proses mendapatkan Kaolin di hampir semua pertambangan di Belitung juga hanya menggunakan metode tambang semprot (hydraulicking).
Proses ini hanya menggunakan air bersih untuk mengupas tanah sedalam 1â??2 m dengan air, tanpa menggunakan bahan kimia tambahan dan mesin-mesin canggih lainnya. Diduga, hal ini menyebabkan tidak ada perubahan kimia pada kandungan tanah dan air yang mengisi bekas-bekas galian Kaolin di Belitung sehingga air yang dihasilkan tetap jernih.
Danau Kaolin sepintas mirip dengan Kawah Putih Ciwidey, Bandung. Perbedannya, di danau ini tidak ada bau belerang yang menusuk hidung karena danau ini tidak terbentuk dari sebuah kawah aktivitas gunung berapi.
Pemandangan alam dengan perpaduan warna biru air dan dinding batu berwarna putih seperti salju ini terlihat tampak memukau. Sangat cantik diambil dari berbagai sudut kamera. Bagus sekali untuk mengambil moment dan ber-selfie atau groupie ria di lokasi ini. Kalau kamu ingin berkunjung ke danau ini akan lebih nyaman apabila waktu pagi hari ataupun sore hari, karena pada siang hari cuaca terasa sangat panas dikarenakan jarangnya pepohonan di sekitar danau.
(anb)