Intip Beladiri Penuh Seni Artistik Asal Manggarai

Merna Arini

Beladiri Caci (tentangflobamorata.blogspot.com)

Indonesia memang kaya akan ragam budayanya. Dari beragam daerah dan suku, masing-masing memiliki kebudayaannya masing-masing seperti di daerah Manggarai, Nusa Tenggara Timur yang memiliki kebudayaan beladiri yang dinamakan Caci. Caci atau larik adalah permainan beladiri yang menyenangkan dan menghibur. Seni beladiri ini bisa kamu jumpai hampir di seluruh kawasan Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

Caci berasal dari kata “ca” (satu) dan “ci” (satu) dalam bahasa Manggarai, sehingga arti Caci adalah “satu lawan satu”. Sebagai atraksi, Caci menggabungkan tarian, nyanyian, dan kemampuan teknis khusus dalam menyerang lawan secara artistik. Caci dimainkan oleh dua orang pemain, yakni penyerang dan penantang. Penyerang hanya boleh memukul tubuh lawan di bagian pinggang ke atas, termasuk muka. Itu sebabnya penantang membebat kepalanya hingga menyisakan segaris untuk mata, mencegah luka yang berbahaya. Kalau sampai terkena muka artinya si pemain akan mendapatkan kesialan besar berhari-hari.

Penyerang dan Penantang (tentangflobamorata.blogspot.com)
Penyerang dan Penantang (tentangflobamorata.blogspot.com)

Dahulu kala, Caci dimainkan saat lahan bertani berpindah ke tempat yang baru. Jika pemain terluka akibat pecut, tandanya tanah yang dipijak subur dan akan memberi panen melimpah. Seiring waktu, Caci dimainkan kapan saja untuk keriaan apa saja, mulai dari menyambut tamu, pesta panen, pemberkatan rumah baru, hingga perayaan Kemerdekaan RI.

Dilansir dari Tribun, beberapa waktu lalu, Caci ditampilkan di Kampung Cecer, Desa Liang Ndara, Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, kira-kira 20 kilometer ke arah timur dari Labuan Bajo. Desa ini berada di ketinggian 900 meter di atas permukaan laut, berudara sejuk dan pemandangan indah. Panggungnya tanah datar di tepi tebing dengan latar belakang birunya langit dan hijau perbukitan.

Atraksi Beladiri Caci (lukisanperbendaharaan.wordpress.com)
Atraksi Beladiri Caci (lukisanperbendaharaan.wordpress.com)

Ada filosofi yang tersimpan di balik atribut para pemain Caci. Tiga atribut utama, yakni perisai melambangkan ibu, penangkis melambangkan ayah, dan pecut lambang percobaan hidup. Saat kamu akan menerima cobaan, ayah dan ibu selalu siap menjaga. Ada pepatah yang dikenal warga setempat, siang hari dijaga ayah, malam hari dilindungi ibu Jadi saat ibu dan ayah tidak menjaga, bisa saja cobaan akan menghadang kamu.

Jika kamu melihat banyak bekas luka di tubuh pemain caci, itu sudah menjadi pemandangan yang biasa bagi mereka. Luka-luka seperti itu menurut mereka tidak perlu diobati karena akan sembuh sendiri dalam sepekan. Luka yang parah adalah jika mengenai mata karena bisa mengakibatkan kebutaan.

Pemain Caci (en.wikipedia.org)
Pemain Caci (en.wikipedia.org)

Bermain Caci juga ada pantangannya loh JBers. Pantangan utamanya bagi adalah dilarang menyentuh istri saat malam sebelum tampil. Jika aturan ini dilarang, si pemain Caci akan mengalami sial dalam bentuk mendapat luka berat di badan atau malah di muka. Dua bersaudara juga dilarang berpasangan dalam satu permainan caci dengan tujuan mencegah hubungan persaudaraan mereka rusak.

Bagi kamu yang ingin melihat beladiri Caci, kamu bisa melihatnya di Kampung Cecer, Manggarai. Selain di Kampunh Cecer, kamu juga bisa melihat pertunjukan Caci di Kampung Melo, Desa Liang Ndara, Manggarai Barat; Desa Tado, Manggarai Barat; Ruteng, Kabupaten Manggarai; dan di Kecamatan Riung, Kabupaten Ngada. Di Riung, Caci dimainkan pada bulan September hingga Desember, sedangkan di tempat-tempat lain, atraksi ini dimainkan tanpa ada waktu khusus loh JBers.(jow)

Merna Arini

Buka jendela ilmu dengan membaca.