Bahasa Fiksi yang Cuma Ada dalam Film

Tak sedikit sutradara yang berhasil merebut minat pencinta film karena menghadirkan sebuah dunia yang utuh. Tidak hanya berisi masyarakat dengan penampilan khas, tetapi juga bahasa yang berbeda. Sutradara bahkan meminta bantuan ahli bahasa untuk membuat bahasa fiksi itu. Dilansir dari CNNIndonesiacom, Jumat (5/2/2016), berikut adalah bahasa-bahasa fiksi yang cuma ada dalam film.

1. Bahasa Sindarin dan Quenya (The Lord of the Rings)

J.R.R. Tolkiens, pengarang “The Lord of the Rings”, menciptakan bahasanya sendiri untuk film tersebut. Tolkien membuat bahasa Sindarin dan Quenya, yang beribu pada bahasa Elvish. Selain itu, Tolkien juga menciptakan bahasa Khuzdul yang diucapkan para kurcaci, bahasa Valarin, dan Black Speech.

2. Bahasa Klingon (Star Trek)

Di dunia “Star Trek”, bahasa yang berlaku adalah Klingon. Bisa dibilang, ini film besar pertama yang mengusung bahasa fiksi ke layar lebar. Kemunculan pertamanya diucapkan oleh aktor James Doohan yang memerankan Scotty dalam “Star Trek: The Motion Pictures”. Bahasa Klingon dirancang oleh Marc Okrand bersama Doohan. Mereka menciptakannya untuk memberi kesan bahasa alien pada film “Star Trek”. Klingon bukan hanya aneh di telinga, tetapi juga secara penulisan. Bahasa itu punya sejumlah tipologi dan penggunaan angka yang tak biasa.

Ketika masuk ke dunia Pandora, bukan hanya wujud manusia yang berubah jadi serba biru. Bahasa yang digunakan pun berbeda. Makhluk di sana berkomunikasi dengan bahasa Naâ??vi. Tak main-main, yang menciptakan Naâ??vi adalah Paul Frommer, profesor bahasa di USC Marshall School of Business. Setelah film “Avatar” rilis tahun 2009, bahasa Naâ??vi semakin berkembang. Yang awalnya hanya ada sekitar seribu kosakata, kini sudah lebih dari 1.500. Frommer mengembangkan leksikonnya ke arah yang lebih sederhana dan mudah dipelajari. Ia juga sampai menerbitkan kamus tersendiri.

4. Bahasa Dothraki dan Valyrian (Game of Thrones)

Bahasa dalam “Game of Thrones” lebih rumit dan kaya dibanding Klingon dan Naâ??vi. Serial perebutan tahta antarklan itu punya bahasa Dothraki dan Valyrian. Bahasa itu pertama muncul di novel fiksi fantasi karya George R.R. Martin. Ahli bahasa David J. Peterson yang kemudian mengembangkannya. Dothraki merupakan bahasa yang terinspirasi dari Turki, Rusia, Estonia, Inuktitut, dan Swahili. Bahasa itu kemudian dikembangkan dengan dua ketentuan: sesuai dengan keperluan film dan mudah diucapkan serta dipelajari oleh aktornya. Keduanya membuat bahasa Dothraki populer. Peterson juga yang mengembangkan bahasa Valyrian. Lucunya, Valyrian juga mengenal konsep tunggal dan plural seperti dalam struktur bahasa Inggris, bahkan lebih kompleks.

5. Parseltongue dan Mermish (Harry Potter)

Secara keseluruhan, “Harry Potter” berlatar di Inggris. Bahasanya pun kental dengan aksen Inggris. Namun, penulis J.K. Rowling juga memasukkan beberapa bahasa aneh. Di antaranya, bahasa Parseltongue untuk bicara dengan ular, dan Mermish yang menjadi bahasa putri duyung di Yunani. Masih banyak bahasa fiksi lain yang muncul dalam buku dan film “Harry Potter”. Goblin sang penjaga bank Gringotts punya bahasa mereka sendiri, begitupula dengan para raksasa. Tapi yang paling diminati penggemar “Harry Potter”, adalah istilah-istilah baru yang dibuat Rowling untuk mantra sihir. Misalnya, wingardium leviosa untuk menerbangkan benda.

Karakter bertubuh mungil dengan warna khas kuning ini suka berbincang dengan sesamanya menggunakan bahasa yang sekilas terdengar seperti ucapan balita. Padahal, banyak beredar kamus di dunia maya yang menerjemahkan ucapan mereka ke bahasa yang lebih bisa dimengerti. Bahkan, ada translator online khusus untuk memahami kata-kata mereka. Bahasa Minions dikenal dengan bahasa pisang. Beberapa kata mereka dipengaruhi bahasa Spanyol, Korea, Tiongkok, Filipina, bahkan Indonesia.

7. Bahasa Mondoshawan (The Fifth Element)

Bahasa dalam film ini bernama bahasa Mondoshawan. Bahasa alien yang bernama sama di film tersebut diceritakan memegang empat batu yang merupakan perlambang empat elemen (air, api, angin, tanah). Keempat batu tersebut merupakan sebuah senjata yang disimpan oleh ras alien bernama Mondoshawans di Bumi untuk menghancurkan sosok jahat yang akan bangkit setiap 5.000 tahun.

8. Bahasa dalam film Star Wars

Ada beberapa bahasa yang digunakan khusus untuk film ini, seperti bahasa Huttese (Quechua), Sullustese (Haya), Watto dan Sebulba (Finlandia), Geonosian (Xhosa), Ewokese (Kalmyk), dan bahasa Kanjiklub yang diucapkan oleh Iko Uwais, Yayan Ruhian, serta Cecep Arif Rahman di “Star Wars: The Force Awakens”.

9. Bahasa Nadsat (A Clockwork Orange)

Bahasa yang digunakan dalam film ini adalah bahasa Nadsat, yang diciptakan oleh Anthony Burgess. Bisa dibilang bahasa ini bahasa alay/prokem yang digunakan remaja saat itu. (tom)

Written by Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.

Merasa Gugup Saat Bareng Pacar, Cobalah Tips Berikut

Yuk Berkunjung ke Kota dengan Sumber Tenaga Listrik dari Keju