Jawaban Kenapa Banyak Perokok Tetap Sehat

Ardy Messi

Dampak buruk rokok bagi kesehatan memang sudah banyak dicantumkan dalam bungkus rokok yang dijual dipasaran. Tidak hanya peringatan, namun sejumlah gambar-gambar mengerikan akibat bahaya rokok ditampilkan pada setiap bungkus rokok. Namun walaupun faktanya sejumlah zat berbahaya yang ada di sebatang rokok belum mampu menakuti para perokok aktif.

Dalam kehidupan sehari-hari kamu mungkin jadi ragu dengan bahaya rokok karena banyaknya mitos bahwa banyak perokok yang masih sehat-sehat saja. Berbeda dengan Narkoba yang langsung terlihat dampak buruknya bagi kesehatan, rokok ternyata tidak sama cara merusaknya seperti narkoba. Di sisi lain orang-orang yang tidak merokok malah terlihat sering sakit-sakitan. Benarkah demikian?

jadiBerita.com telah mengumpulkan beberapa hal yang harus kamu pahami untuk kembali mitos yang salah selama ini.

Kematian Tiap Tahun

Data penelitian yang dihimpun jadiBerita.com dari Tobacco Control Support Center (TSCS) Indonesia, menunjukan 427ribu penduduk Indonesia meninggal tiap tahunnya akibat rokok. angka yang cukup banyak ya.

Mengapa kita jarang mendapatkan informasi ini secara langsung?

Berikut adalah penjelasan singkatnya. Kita sederhanakan saja angkanya menjadi 400 ribu. Jika 400 ribu adalah total kematian dalam setahun pengguna rokok, maka kira-kira setiap bulannya ada 33 ribu yang meregang nyawa akibat rokok atau 1.100 orang meninggal tiap harinya.

Di Indonesia ada kurang lebih 514 Kabupaten/Kota, sehingga jika kita asumsikan 1.100 orang itu merata jumlahnya di seluruh Kabupaten/Kota di Indonesia, maka setiap harinya ada kurang lebih 2 orang yang kehilangan nyawa karena rokok. Jadi dengan luas wilayah Indonesia yang besar, kamu tidak akan menyadari jika ada 2 orang yang meninggal akibat rokok dalam satu Kabupaten/Kota tempat kamu tinggal.

Mitos usia perokok aktif lebih panjang

Kamu mungkin sering mendengar cerita teman kamu banyak orang tua yang umurnya hingga 80 tahun tapi tetap merokok tanpa ada gangguan kesehatan. Itu adalah contoh pembenaran saja, kecenderungan perokok memang pada umumnya tidak melihat akibatnya secara langsung.

Hanya bermodalkan sampel yang sedikit tidak mengurangi bahaya merokok secara keseluruhan. Padahal jika kita amati secara luas maka hasilnya seperti yang kita bahas diatas yakni rata-rata 2 orang meninggal gara-gara rokok dalam satu Kabupaten/Kota di Indonesia.

Untuk membantah asumsi bahwa perokok memiliki umur yang panjang dan masih sehat-sehat saja. Berikut ini adalah beberapa penelitian Richard Doll tentang rokok yang dilakukan tahun (1951 â?? 2001) pada 34.439 dokter di Inggris yang merokok dan tidak merokok :

  1. Pada dokter kelahiran 1851 â?? 1899 (masa lansia di tahun 70-an), hanya 68% perokok yang umurnya bisa lewat 70, sedangkan nonperokok 82%
  2. Pada dokter kelahiran 1900 â?? 1930 (masa lansia di tahun 90an), hanya 71% perokok yang umurnya bisa lewat 70, sedangkan nonperokok 88%. Hanya ada 5% perokok yang umurnya bisa mencapai 90 tahun, sementara untuk non perokok 26%
  3. Pada dokter kelahiran 1900 â?? 1930, setelah usia 70 tahun harapan hidup nonperokok 10 tahun lebih tinggi dari para perokok.

Dari penelitian tersebut, kesimpulannya adalah bahwa aktifitas merokok memang berpotensi kuat untuk mengurangi angka harapan hidup. Jadi kamu masih tetap mau merokok? (jow)

Bagikan:

Ardy Messi

Work in PR agency, Strategic Planner wannabe, a bikers, a cyclist, music and movie freak, Barca fans.