Don't be Captious

Menelusuri Awal Mula Dilakukannya Moshing dalam Konser Musik

Hutomo Dwi
Hutomo Dwi
Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.

Semua anak cowok yang suka dengan musik cadas pasti sering nge-gigs, dan semua anak yang sering nge-gigs, pasti sering moshing. Sikut sana, sikut sini, lompat sana, lompat sini, semuanya dilakukan para penonton sambil mengikuti irama musik yang dilantukan oleh sang musisi saat manggung.

Moshing merupakan aktivitas yang dilakukan oleh para pengunjung sebuah acara yang menampilkan grup musik beraliran keras, bisa punk, bisa metal. Namun, masih banyak yang belum tahu awal mula dan sejarah dari kegiatan yang sangat seru itu.

Dilansir dari Variety Store TV, Kamis (10/11/2016), awal mula moshing itu terjadi antara tahun 1975 hingga 1980 di Los Angeles, Amerika Serikat. Kala itu, komunitas Punk yang gemar datang ke acara-acara musik, sering melakukan goyangan yang disebut dengan Pogo. Sebenarnya, Pogo merupakan tarian yang dilakukan oleh anak-anak punk dan juga ska ketika sedang menikmati lantunan musik dari para band idolanya.

Goyang pogo (Konterkultur)
Goyang pogo (Konterkultur)

Kemudian, selain anak-anak punk, komunitas pencinta musik hardcore pun juga memiliki dansanya sendiri di depan panggung, yakni slam dancing, yang tak jauh berbeda dengan goyang pogo, dimana mereka berjalan di lingkaran sambil menggerak-gerakan tangannya dan saling mendorong.

Akhirnya, seiring berjalannya waktu, goyangan-goyangan itu disebut sebagai moshing, dan nama tempat yang digunakan untuk moshing itu dinamakan mosh pit.

Slam dancing (Hoodline)
Slam dancing (Hoodline)

Sebenarnya, moshing dapat diibaratkan sebagai energi yang dikeluarkan oleh musisi dan diterima oleh para penontonnya di tempat konser. Nah, energi itu lah yang menjadi tenaga bagi para pengunjung untuk goyang dan saling dorong.

Meski sudah menjadi tradisi. rupanya ada band yang menentang kegiatan moshing ini, seperti The Smashing Pumpkins. Pada 1995, seorang anak cowok berusia 17 tahun, Bernadette O’Brien, meninggal di mosh pit karena melakukan kegiatan moshing yang terlalu agresif. Saat itu, Bernadette sedang mengunjungi konser The Smashing Pumpkins di Dublin, Irlandia. Sejak saat itulah The Smashing Pumpkins mengatakan bahwa mereka tidak setuju dengan moshing.

Jadi, buat kamu yang suka moshing saat ada konser musik, sebaiknya tidak melakukan moshing secara berlebihan, agar kasus Bernadette di atas tidak menimpa kamu. (tom)

Latest article