Kamu tahu ga sih, ada orang yang namanya narcisist. Mereka tuh suka banget merasa lebih hebat dan kuat dari orang lain, kayaknya mereka pengen jadi bos atau jadi pusat perhatian di media sosial deh.
Sebenarnya setiap orang pasti punya sifat narcisismenya, tapi kalo udah parah sampe gangguin kemampuan mereka untuk hidup normal, baru disebut Narcissistic Personality Disorder (NPD). Menurut American Psychiatric Association, NPD itu adalah “kebiasaan sombong (di dalam pikiran atau tingkah laku), butuh pengagungan, dan gak punya empati, yang muncul pas udah dewasa.”
Narcisist itu sifatnya egois banget, susah buat kompromi dan gak pernah mikirin kebutuhan orang lain. Ya jelas hubungan sama narcisist jadi susah banget.
Awalnya sih mungkin keliatan menarik, kayak punya banyak percaya diri dan empati. Tapi sebenernya itu cuma buat manipulasi aja. Narcisist belajar kalo “love bombing” dan pujian bisa buat orang jadi gampang diatur.
Nah, kalo kamu gak waspada, kamu bisa jadi gak nyadar sampe jebakan udah makan kamu. Narcisist bakal menyalahin kamu kalo hubungan kamu berdua ada masalah, padahal sebenernya mereka yang bikin kesalahan. Kalau kamu udah jatuh cinta, keluar dari hubungan yang toxic bakal jadi sulit banget.
Tapi tenang, kamu bisa hindarin rasa sakit itu kalo kamu tau tanda-tanda narcisist. Nah, berikut ini ada beberapa gejala dan penyebab NPD biar kamu bisa lebih mengerti tentang gangguan ini. Mudah-mudahan dengan tau tentang ini, kamu bisa hindari hubungan yang toxic dan berbahaya.
BACA JUGA: 5 Seleb Hollywood Paling Narsis
Apa itu Narcissistic Personality Disorder?
Seperti yang udah dijelasin sebelumnya, NPD itu gangguan yang bikin seseorang merasa pusat dunia, gak punya empati, dan butuh validasi terus-terusan. Sebenernya setiap orang punya sedikit sifat narcisismenya karena itu penting buat bertahan hidup. Tapi kalo udah sampe level NPD, itu udah masuk ke ranah perilaku yang tidak sehat.
Karena gak punya rasa percaya diri yang cukup, orang dengan NPD jadi suka merasa hebat dan butuh diakui sama orang lain. Mereka gak bisa percaya diri sendiri dan perlu pengakuan dari luar. Sebagai manusia, kita memang butuh merasa ada di dalam kelompok, tapi narcisist ngambil mekanisme ini ke level yang ekstrem.
Mereka butuh orang yang nge-fans sama mereka, ngasih perhatian terus-terusan biar ego mereka tetap besar. Kalo gak ada yang ngejaga kepercayaan diri mereka, mereka merasa gak kuat lagi. Para ahli memperkirakan bahwa NPD mempengaruhi sekitar 0,5% hingga 5% populasi AS.
Karena sifatnya yang egois, narcisist gak bisa punya hubungan yang sehat kecuali kalo mereka mau dicari pengobatan. Hubungan sama narcisist bakal selalu satu arah karena mereka gak punya empati dan gak peduli sama orang lain.
Tapi jangan salah, narcisist juga manusia dan pantas mendapatkan cinta. Dengan pengobatan yang tepat, orang dengan NPD bisa menikmati hubungan yang stabil dan memuaskan. Tapi kalo mereka gak mau dicari pengobatan, narcisist bisa ngebuat psikologis atau bahkan fisik pada orang yang mereka sayang, sengaja atau gak sengaja.
Perilaku yang menandakan seseorang punya NPD
Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5), kalo ada 3 dari perilaku berikut ini, itu menandakan seseorang punya NPD:
- Merasa superior: Merasa penting dan merendahkan orang lain (misalnya, menggembung-gembungkan atau bahkan membuat pencapaian palsu demi mendapat pujian dari orang lain) Percaya diri mereka punya kemampuan atau kualitas yang unik, jadi mereka hanya mau bergaul dengan orang-orang yang “istimewa” Perilaku dan sikap arogan atau sombong
- Punya keinginan yang ngaco: Harapan yang gak realistis untuk diperlakukan istimewa dan rasa entitlement (merasa berhak atas segala sesuatu) Obsesi dengan keberhasilan, kekuasaan, kecerdasan, kecantikan, atau “cinta sempurna” Kebutuhan yang berlebihan akan pengakuan atau penerimaan
- Gak peduli sama orang lain atau merasa orang lain lebih rendah: Mengeksploitasi atau memanipulasi orang lain demi kepentingan sendiri dan mencapai tujuan Tidak punya empati untuk orang lain atau enggak mau memahami kebutuhan orang lain Bisa iri sama orang lain (tapi gak pernah ngasih tau) atau percaya kalau orang lain iri sama mereka
Penyebab NPD
Para peneliti belum bisa menentukan penyebab pasti dari NPD. Namun, mereka percaya faktor-faktor berikut bisa mempengaruhi perkembangan gangguan ini:
- Trauma masa kecil seperti kekerasan fisik atau verbal Genetika Kepribadian dan temperamen (termasuk kecenderungan agresi, terlalu peka terhadap kesulitan, dan kurangnya regulasi emosi)
- Gaya pengasuhan (terlalu pasif atau acuh, atau terlalu protektif di ujung spektrum lain)
Jadi, sekarang kamu udah tau lebih banyak tentang narcisismenya, kami akan menjelaskan kenapa narcisist sejati gak bisa menjalin hubungan yang sehat.
BACA JUGA: Studi: Orang Narsis Lebih Mudah Diterima Kerja
5 Alasan jika berhubungan dengan orang yang NPD itu akan menemukan banyak masalah
1. Orang Narcissist itu nggak percaya sama orang lain
Dalam menjalin sebuah hubungan, kedua padangan itu membutuhkan kepercayaan. Nah, bagi orang NPD justu mereka tuh nggak percayaan.
Narcissist mungkin kurang kecerdasan emosional, tapi mereka punya kemampuan logis untuk memanipulasi orang lain. Oleh karena itu, mereka mengerti hubungan antara kepercayaan dan masalah. Karenanya, mereka enggak akan berkomitmen pada hubungan nyata karena mereka enggak bisa terhubung secara emosional dengan orang lain.
Tapi mereka akan masuk ke dalam “hubungan” satu arah dengan tujuan untuk mengeksploitasi pasangannya. Karena narcissist hanya berpikir tentang kebutuhan mereka sendiri, mereka enggak bisa menunjukkan kepercayaan. Mereka harus tampil cuek dan emosional yang masa bodo biar enggak ada yang bisa ngebahayakan mereka.
2. Si NPD tuh selalu cari keuntungan
Narcissist terus-menerus mencari cara baru untuk memanfaatkan orang lain. Jadi, untuk sementara waktu memuaskan nafsu adalah salah satu tujuan mereka. Mereka akan memperlakukan pasangan mereka sebagai korban tanpa ragu. Mereka mungkin melakukan ini dengan cinta di awal untuk mendapatkan kepercayaan. Namun, setelah mereka mendapat apa yang mereka inginkan, narcissist akan berbalik melawan pasangannya.
Mereka memangsa orang empati dan peka karena narcissist melihat kebaikan sebagai kelemahan. Orang yang penuh kasih sayang menjadi target yang mudah karena mereka cenderung melihat sisi terbaik dari semua orang. Hal ini juga membuat orang empati sulit untuk melarikan diri dari cengkeraman narcissist setelah mereka terpesona dengan pesona mereka.
Narcissist memberi hanya untuk diambil kembali – termasuk kasih sayang, cinta, kelembutan, dan pengabdian. Tidak ada yang nyata. Mereka enggak pernah menawarkan cinta secara cuma-cuma; mereka menginginkan sesuatu sebagai imbalannya. Orang dengan NPD kemungkinan besar tumbuh di lingkungan yang disfungsional tanpa cinta, jadi mereka enggak bisa memberikan apa yang mereka nggak ngerti.
3. Narcissist cenderung melakukan perilaku abusive
Sebuah studi dari Ohio State University pada 2021 menemukan korelasi kuat antara tingkat narcissism dan sifat agresif. Analisis mereka dari 437 studi independen di seluruh dunia menunjukkan hubungan antara kecenderungan narcissistic dan kekerasan. Mereka menemukan temuan yang sama di semua kelompok usia, gender, negara, dan tingkat pendidikan.
Ini enggak berarti bahwa setiap narcissist bakal menampilkan perilaku agresif atau berbahaya. Namun, peluang untuk mengalami pelecehan verbal, emosional, atau fisik meningkat secara signifikan ketika berhubungan dengan narcissist.
4. Orang NPD nggak kenal istilah “Kita”
Narcissist hanya melihat orang lain sebagai alat untuk mencapai tujuan mereka. Mereka belajar melihat orang lain sebagai ancaman. Oleh karena itu, mereka memanfaatkan orang untuk bertahan hidup dan enggak membentuk hubungan emosional dengan mereka. Ketika orang dengan NPD memasuki hubungan, biasanya ada motif tersembunyi yang enggak akan terungkap segera.
Namun, setelah beberapa waktu bersama narcissist, pasangan lain mungkin merasa ada sesuatu yang terasa “aneh”. Seperti, pasangan mereka enggak mendengarkan atau peduli tentang kebutuhan mereka. Narcissist mungkin terlihat cuek atau enggak tertarik pada aktivitas atau percakapan normal dalam hubungan, mereka enggak akan menunjukkan empati saat pasangan mereka mengharapkannya, tapi tetap akan menuntutnya dari pasangannya.
Intinya, berhubungan dengan narcissist mungkin akan terasa seperti sedang sendirian, tapi dengan tambahan stres dan frustrasi.
5. Jangan memaksa mereka, karena ujungnya pasti sakit
Seperti yang sudah kita sebutkan sebelumnya, tanpa pengobatan yang tepat, narcissist kemungkinan besar enggak bisa memiliki hubungan yang penuh kasih sayang dan sehat. Sampai mereka bisa menyembuhkan hubungan mereka dengan diri mereka sendiri dan orang lain, mereka hanya akan mencari keuntungan bagi diri mereka sendiri. Oleh karena itu, berhubungan dengan mereka hampir selalu berakhir dengan kekecewaan dan bahkan trauma.
Mungkin kamu merasa dicintai dan jatuh cinta dengan narcissist, tapi hanya karena kamu memakai kacamata kuda. Ketika kamu melepas kacamata itu, kamu akan melihat kebohongan, manipulasi, dan pelecehan mereka. Setelah mundur dari situasi tersebut, kamu akan menyadari bahwa mereka hanya mencintai apa yang bisa kamu berikan kepada mereka.
Kesimpulan
Kesimpulannya, NPD adalah gangguan mental yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk memiliki hubungan yang sehat dan penuh kasih sayang. Narcissist cenderung egosentris, tidak punya empati, dan butuh validasi konstan. Kebanyakan orang memiliki sedikit tingkat narcissism, tapi NPD melampaui ego normal dan masuk ke dalam perilaku patologis.
Narcissist membutuhkan pengobatan untuk bisa membentuk hubungan yang sehat dengan orang lain. Tanpa pengobatan yang tepat, mereka akan terus mencari keuntungan bagi diri sendiri, tanpa memikirkan kebutuhan orang lain. Jika kamu merasa berada dalam hubungan yang toxic dengan narcissist, penting untuk memahami tanda-tanda dan mencari bantuan untuk keluar dari situasi tersebut.
BACA JUGA: 5 Tanda Orang yang Percaya Diri vs Orang yang Narsis