The Interview, Film Pembunuhan Kim Jong-un yang Dihack

Hutomo Dwi

Beberapa hari belakangan, tampaknya sedang hangat dibicarakan mengenai film “The Interviewer”. Banyak yang bertanya-tanya apakah film tersebut akan tetap tayang atau tidak di bioskop. Ada apa dengan film tersebut hingga menjadi permasalahan?

Film “The Interviewer” sendiri adalah sebuah film komedi, yang dibintangi oleh James Franco dan Seth Rogen. Keduanya diceritakan melakukan perjalanan ke Korea Utara dan mencoba untuk membunuh Kim Jong-un. Kim Jong-un sendiri adalah Pemimpin Tertinggi Korea Utara. Mendengar jalan cerita film itu, Korea Utara kemudian mengkritik film itu dan menyebutnya sebagai ‘aksi terorisme’. Salah satu adegan yang jelas seperti menghina Korea Utara adalah adegan dimana karakter pemimpin Korut, Kim Jong-un, secara dramatis tewas terbakar dalam sebuah ledakan.

Tak lama setelah itu, sistem komputer perusahaan Sony di-hack alias diretas oleh peretas yang menamai diri mereka Guardian of Peace. Dilansir dari BBC, Minggu (21/12/2014), serangan peretas ini melumpuhkan sistem komputer Sony dan membocorkan film-film yang akan dirilis Sony dan data pribadi para pegawainya di internet. Masih belum jelas siapa yang meretas sistem komputer Sony itu, namun diduga kalau peretasan itu dilakukan oleh Korea Utara sebagai bentuk protes atas film “The Interviewer”. Peretas bahkan memerintahkan agar film tersebut ditarik dan mengancam akan melakukan penyerangan di bioskop yang memutar film tersebut.

Meski demikian, pihak Korea Utara membantah kalau peretasan itu dilakukan oleh mereka. Korea Utara menyatakan, ada kemungkinan ‘pendukung dan simpatisannya’ yang melakukan peretasan itu. Namun mereka sendiri tidaklah terlibat. Sebuah artikel yang diterbitkan oleh kantor berita Korea Utara, KCNA, mengutip ucapan seorang pejabat tinggi militer negara itu yang mengatakan, pernyataan bahwa Pyongyang menjadi dalang peretasan itu ‘hanyalah kabar burung’.

Sony sendiri juga membantah telah menuduh Korea Utara sebagai pelaku peretasan sistem komputer Sony itu. Menurut NY Daily News, Sony Pictures menyampaikan bantahannya kepada Associated Press. Perusahaan mengatakan, investigasi terhadap serangan cyber itu masih berjalan dan tidak berniat merilis pernyataan Korut adalah pelaku di balik peretasan.

“Investigasi serangan cyber canggih ini masih berlanjut. Laporan Re/code tidak akurat,” tutur perwakilan Sony Pictures Entertainment.

Dampak dari adanya peretasan ini, banyak bioskop yang membatalkan perilisan “The Interviewer”, yang rencananya akan rilis pada tanggal 25 Desember mendatang, bertepatan dengan Hari Natal. Pemilik bioskop juga mengkhawatirkan keselamatan karyawan dan pelanggan mereka jika film itu jadi ditayangkan.

Meski film ini batal rilis, masih ada film lain untuk menemani liburan Natal, seperti film musikal penuh bintang “Into the Woods”, film drama Perang Dunia II “Unbroken” karya Angelina Jolie, serta film drama-kriminal milik Paramount “The Gambler”. (tom)

Bagikan:

Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.