Bulan April merupakan bulan yang ditunggu oleh para penggemar serial “Game of Thrones”. Pasalnya, mulai tanggal 12 April, serial tersebut mulai menayangkan season kelimanya. Tak hanya menampilkan cerita yang seru, ternyata serial ini memiliki nilai positif yang bisa kamu ambil. Apa saja? Berikut kelima nilai positifnya seperti dikutip dari Hipweecom, Selasa (14/4/2015).
1. Hidup Mandiri
Sebagai manusia, tentunya kita tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Bantuan orang lain itu memang cukup membuat diri kita terkurangi bebannya. Meski demikian, selalu bergantung pada orang lain pelan-pelan justru akan melemahkan kita. Sebagai manusia, hendaknya kita harus bisa belajar mandiri karena tak selamanya orang yang membantu kita akan terus ada.
2. Orang Baik Belum Tentu Teman, Tak Selamanya yang Terlihat Jahat adalah Lawan
Terkadang kita hanya menilai seseorang dari penampilan luarnya saja. Hal ini pula yang secara tak langsung menjerumuskan kita pada keterpurukan. Yang perlu kita lakukan adalah menjalin persahabatan dengan tulus tanpa pamrih. Sangat mudah mengenali bagaimana teman sejati, dan bagaimana mereka yang hanya memanfaatkanmu saja. Teman sejati tak akan meninggalkanmu sendirian.
3. Sombong dan Egois Adalah Awal dari Kehancuran
Kesombongan hanya berujung pada hal yang menghancurkan diri sendiri. Salah satu contohnya diperlihatkan melalui tokoh Joffrey, seorang raja muda yang sombong dan sering bertindak semena-mena. Di hari pernikahannya, ia mengolok-olok pamannya sendiri di depan seluruh tamu undangan. Dan ketika ia meminum anggur dari pialanya, seketika ia tercekat dan tak lama kemudian meninggal dunia.
4. Pendiam Tak Berarti Lemah
Jangan dikira mereka yang pendiam adalah orang-orang yang tak punya nyali alias lemah. Justru jika kamu berani mengganggu mereka, mungkin mereka tak akan langsung membalas, mereka bertindak secara diam-diam namun tetap tepat sasaran. Orang-orang yang seperti Sansa Stark ini yang mestinya disegani.
5. Harta dan Jabatan Tak Menjamin Kebahagiaan
Memiliki harta yang banyak dan jabatan yang tinggi merupakan dambaan setiap orang. Namun manusia justru menjadi khawatir atas segala yang telah dimiliki. Kita menjadi takut kehilangan apa yang telah kita gapai dan kumpulkan. Tak jarang orang-orang kaya membangun tembok yang tinggi untuk melindungi hartanya yang ada di dalam rumah. Justru perasaan itulah yang sedikit demi sedikit menggerogoti kehidupan kita. (tom)
