Hutomo Dwi
Seorang gadis 25 tahun yang tinggal di New York, Amerika Serikat, harus menelan kenyataan pahit. Pasalnya, sang ayah yang bernama Jay Kwon Yang harus meninggal karena kanker perut di Virginia pada tahun 2012 lalu. Sebelum meninggal, ayahnya itu memiliki keinginan untuk berkeliling Eropa dan Afrika, namun sayangnya keinginan tersebut nelum terpenuhi sampai akhirnya dia meninggal.
Sang anak, Jinna Yang, yang merupakan seorang fotografer dan juga seorang blogger, merasa cukup terpukul dan sedih. Akhirnya, untuk bisa memenuhi permintaan sang ayah yang semasa hidupnya bekerja sebagai pemilik binatu, meskipun terlihat aneh, dirinya memutuskan untuk pergi jalan-jalan keliling dunia bersama ayahnya, atau tepatnya foto ayahnya, yang berukuran seperti aslinya.
“Aku tahu, ayah punya teman baik seorang desainer, jadi aku memintanya untuk membuat desain bergambar ayahku,” kata gadis 25 tahun itu, seperti dilansir dari CNN, Sabtu (21/6/2014). “Hasilnya, gambar tersebut cukup fleksibel untuk kubawa dan kulipat selama bepergian.”
Dari tempat tinggalnya di New York, Yang pun mulai berangkat berkeliling dunia selama satu bulan. Keberangkatan Yang itu terjadi pada bulan April lalu. Bersama potongan gambar ayahnya, ia mengunjungi tempat-tempat ikonik seperti Skogafoos Waterfall di Islandia, Le Louvre di Paris hingga Menara Miring di Pisa, Italia.
Selama mengunjungi tempat-tempat tersebut, tak lupa ia mengambil foto bersama ayahnya. “Meski dia tidak ada di sini, aku tahu dia bersama kami,” kata Yang. Sekembalinya ke New York, Yang lalu mengunggah foto-foto tersebut di blog pribadinya. Sayang, meski sangat menyentuh, namun usaha Yang tak lantas membuat pengunjung blog-nya bersimpati. Mereka menganggap kalau foto-foto tersebut tidak asli.
“Sangat disayangkan karena ada beberapa pendapat demikian,” tutur Yang. “Aku ingin menghormati memori ayahku dan foto-foto itu salah satunya.”
“Tujuan dari foto itu bukan untuk membuat gambar yang sempurna,” imbuhnya. “Tetapi, untuk membawa kedamaian ke keluarga dan mengilhami setiap orang untuk menemukan harapan selanjutnya.” (tom)
