Mengenal Perbedaan Asam Sulfat dan Asam Folat

Sobat JBers, siapa diantara kamu yang masih belum bisa membedakan apa itu Asam Sulfat dan Asam Folat? Jangan sampai salah, sebab keduanya adalah senyawa yang berbeda jauh.

Memang secara pengucapan dan kata sulfat dan folat sedikit memiliki kemiripan. Apalagi jika diucapkan dengan cepat. Pada kesempatan kali ini kita akan belajar tentang perbedaan antara Asam Sulfat dan Asam Folat.

Yuk, langsung saja kita mulai pembahasannya.

Apa itu Asam Sulfat?

Asam Sulfat atau sering dikenal dengan belerang H2SO4 merupakan kandungan garam mineral yang biasanya berasal dari alam atau buatan manusia. Garam tersebut muncul dari tanah, udara, dan air. Asam Sulfat juga sering digunakan oleh industri dan laboratorium. Jenis kimia ini berbentuk vairan yang tak berwarna, tidak berbau, dan sangat korosif. Kita sering menjumpai Asam Sulfat pada produk kebersihan dan perawatan rumah.

Apa itu Asam Folat?

Asam Folat adalah kandungan yang ada di vitamin B9 yang sering berfungsi mengatasi kekurangan dan mencegah gangguan dalam kehamilan. Asam Folat sudah banyak ditemukan pada sereal dingin, tepung, roti, pasta, produk bakery, kue, dan biskuit.

Makanan yang secara alami tinggi asam folat meliputi sayuran berdaun, okra, asparagus, beberapa buah, kacang, ragi, jamur, hati dan ginjal hewan, jus jeruk, dan jus tomat. Asam folat juga tersedia sebagai suplemen dan sering digunakan dalam kombinasi dengan vitamin B lainnya.

Asam folat digunakan untuk mencegah dan mengobati kadar folat yang rendah dalam darah (kekurangan folat) dan kadar homosistein yang tinggi (hiperhomosisteinemia). Ibu hamil rajin mengonsumsi asam folat untuk mencegah cacat lahir serius seperti spina bifida. Asam folat juga digunakan untuk berbagai kondisi lain termasuk depresi, stroke, penurunan kognitif dan keterampilan berpikir, dan banyak lainnya.

BACA JUGA: Hati-hati! Ini 9 Makanan dan Minuman Pemicu Naiknya Asam Lambung

Perbandingan Antara Asam Sulfat dan Folat

Asam Sulfat dan Asam Folat adalah dua senyawa yang berbeda, baik dari segi sifat kimia maupun peran biologis. Berikut adalah perbedaan diantara keduanya:

ASAM SULFATASAM FOLAT
Merupakan asam kuat yang terdiri dari hidrogen, belerang, dan oksigen. Rumus kimianya adalah H2SO4.Merupakan bentuk sintetis dari vitamin B9, yang dikenal sebagai folat. Secara kimia, disebut juga sebagai asam pteroil-L-glutamat atau vitamin M.
Digunakan dalam berbagai industri dan proses kimia, seperti pembuatan pupuk, proses pemurnian logam, dan banyak lagi. Tidak memiliki peran biologis langsung dalam tubuh manusia.Vital untuk fungsi biologis tubuh manusia. Berperan dalam sintesis dan perbaikan DNA, pertumbuhan sel, pembentukan sel darah merah, dan pencegahan cacat tabung saraf pada janin.
Berwujud cairan tak berwarna, sangat korosif, dan dapat menyebabkan kerusakan serius pada kulit dan jaringan. Digunakan dengan hati-hati dalam industri dan laboratorium.Umumnya hadir dalam bentuk padat sebagai suplemen vitamin. Tidak memiliki sifat korosif dan aman dikonsumsi dalam dosis yang direkomendasikan.
Dapat ditemukan dalam industri kimia dan digunakan dalam berbagai proses industri seperti produksi pupuk, pemurnian logam, dan lainnya.Ditemukan dalam makanan seperti sayuran hijau, kacang-kacangan, dan hati. Juga tersedia dalam bentuk suplemen sebagai tambahan untuk kebutuhan nutrisi tertentu.

Bahaya Asam Sulfat Pada Manusia

Seperti yang sudah diuraikan sebelumnya, Asam Sulfat merupakan senyawa yang harus mendapatkan penanganan hati-hati. Sebab Asam Sulfat bisa menimbulkan bahaya serius pada manusia jika tidak ditangani dengan hati-hati. Beberapa bahaya asam sulfat bagi manusia meliputi:

1. Korosif dan Iritan

Asam sulfat adalah zat korosif yang dapat menyebabkan kerusakan serius pada kulit, mata, dan jaringan tubuh. Kontak langsung dengan asam sulfat dapat menyebabkan luka bakar kimia.

2. Inhalasi Berbahaya

Penguapan asam sulfat dapat menyebabkan uap berbahaya yang dapat dihirup. Inhalasi asap asam sulfat dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan, sesak napas, dan dapat merusak jaringan paru-paru.

3. Reaksi dengan Bahan Lain

Asam sulfat dapat bereaksi dengan berbagai bahan, termasuk logam, menghasilkan gas berbahaya seperti hidrogen sulfida. Reaksi semacam itu dapat menimbulkan risiko kebakaran dan ledakan.

4. Reaksi dengan Material Organik

Asam sulfat memiliki kemampuan untuk menguraikan materi organik dan dapat menyebabkan pembakaran atau pelepasan gas berbahaya dalam keadaan tertentu.

5. Potensi Kecelakaan Industri

Penggunaan asam sulfat dalam industri kimia, pertambangan, dan manufaktur lainnya meningkatkan risiko kecelakaan yang dapat berdampak pada pekerja, masyarakat sekitar, dan lingkungan.

6. Dampak Lingkungan

Tumpahan atau pelepasan asam sulfat ke lingkungan dapat menyebabkan kerusakan pada tanah, air, dan ekosistem. Ini dapat merugikan kehidupan akuatik dan tanaman, serta menghasilkan dampak jangka panjang pada lingkungan.

Itulah sebabnya karena cukup berbahaya yang terkait dengan asam sulfat, penggunaan dan penanganannya harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Pemakaian perlengkapan pelindung diri, seperti sarung tangan, kacamata pelindung, dan pakaian pelindung, sangat dianjurkan.

Penggunaan asam sulfat juga harus sesuai dengan pedoman keamanan industri dan regulasi lingkungan yang berlaku. Pelatihan karyawan, pemantauan keamanan, dan tindakan darurat juga harus diimplementasikan untuk mengurangi risiko potensial.

BACA JUGA: Efek Negatif Konsumsi Vitamin C Berlebihan

Written by Ardy Messi

Work in PR agency, Strategic Planner wannabe, a bikers, a cyclist, music and movie freak, Barca fans.