Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, seseorang sangat diwajibkan untuk bekerja. Apalagi, harga kebutuhan sehari-hari terbilang mahal di zaman modern seperti sekarang.
Tak heran, jika diluar sana banyak pencari pekerjaan demi menopang hidup mereka. Dalam bekerja, seseroang dituntut harus memiliki sifat profesional dalam segi apapun. Sehingga pekerjaan dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Namun, pernahkah Anda mengalami stres saat bekerja? Jika iya, maka Anda perlu waspada. Pasalnya, stres dalam kerja dapat memicu kesehatan mental. Seorang ahli kesehatan mengklaim, stres kerja bisa mempengaruhi pelaku kerja sehingga mereka kehilangan produktivitas dan partisipasi kerja.
Dilansir dari Liputan6, Jumat (11/7/2014), konsultan medis dari University of NSW, Dr Jocelyn Lowinger menuturkan, masalah mental bisa berujung pada banyaknya absensi karyawan.
Lebih lanjut Jocelyn menjelaskan, pekerjaan dapat menjadi faktor risiko yang dapat mengembangankan kondisi kesehatan mental, seperti masalah dengan pekerjaan itu sendiri, hubungan yang sulit dengan rekan atau atasan, isu-isu lain yang terjadi dalam pekerjaan, serta faktor individu, seperti kepribadian dan tingkat ketahanan.
Berbicara masalah kesehatan mental, ternyata pengaruh pekerjaan dengan kesehatan mental ini sangat dinilai oleh Managing director MentalHealth (penyedia pendidikan kesehatan mental di tempat kerja, pelatihan dan pengembangan program strategis), Ingrid Ozols, bermula dari rasa tertekan yang disebabkan oleh pekerjaan di depan komputer terus menerus selama seharian.
Selain Jocelyn, seorang konsultan psikiater, Dr Sam Harvey menambahkan bahwa kesehatan mental di tempat kerja adalah tekanan dari sulitnya seseorang berinteraksi yang sesuai antara individu. Untuk itu, seseorang memerlukan ketahanan keterampilan dalam dunia kerja.
“Banyak orang bekerja dalam situasi stres dan mereka tidak sehat. Inilah pentingnya menjaga kesehatan tubuh dan ketahanan diri agar lebih kuat secara mental,” kata Sam.