Sosok Pencipta Mesin Game Pertama yang Dulunya Pengrajin Kulit

Beberapa dari kamu mungkin memiliki mesin game atau konsol game seperti PlayStation atau Nintendo di rumah. Tanpa jasa dari seseorang, kamu mungkin tak akan bisa memiliki konsol game di rumah. Seseorang itu bernama Ralph H. Baer, yang dijuluki sebagai Bapak Konsol Game di dunia.

Temuan Ralph H. Baer yang seorang lulusan ilmu teknik televisi dari Institut Teknologi Televisi Amerika ini disebut-sebut sebagai sosok cikal bakal muncul berbagai konsol game di dunia. Dilansir jadiBerita dari berbagai sumber, Baer mengawali penemuan video game saat ia bekerja sebagai insinyur kontraktor pertahanan di AS, Sander Associates di tahun 1966. Saat itu, ia mencoba membuat video game pada layar televisi yang disebut sebagai Brown Box. Temuan ini akhirnya berevolusi dan melahirkan Magnavox Odyssey, game konsol rumah pertama di dunia.

Brown Box (Museumofplay)

Temuannya itu berhasil membantu mengubah permainan video game yang sebelumnya hanya terbatas pada komputer yang mahal dan besar menjadi berukuran sangat kecil. Berkat penemuannya ini orang-orang tidak perlu lagi khawatir dalam bermain game. Lewat konsol buatan Baer, semua orang dapat bermain video game dengan mudah dan murah. Oleh karena itu, tak heran jika di eranya Odyssey sempat terjual hampir 100 ribu unit pada tahun 1972 saja.

Meski Odyssey merupakan konsol sederhana tanpa suara, popularitasnya sempat bertahan selama 5 tahun sebelum digantikan oleh Atari 2600, yang kemudian mengguncang industri konsol game saat itu.

Baer saat itu tidak pernah menyangka kalau kontribusinya tersebut dapat memberikan perubahan besar dalam industri game. Untuk itulah, pria yang lahir pada tahun 1922 ini mendapatkan penghargaan National Medal of Technology dari mantan Presiden AS George W. Bush di tahun 2006 silam, dan dinobatkan sebagai penemu nasional pada tahun 2010.

Magnavox Odyssey (Redorbit)

Uniknya, Baer pada awalnya bukanlah seorang insinyur. Ia bersama keluarganya adalah korban dari rezim fasis Hitler di Jerman. Latar belakang keluarganya yang berasal dari etnis Yahudi membuatnya harus mengungsi ke New York, AS pada 1938.

Sempat menghabiskan masa mudanya sebagai pengrajin kulit, Baer akhirnya mengikuti kursus dan membuka jasa perbaikan televisi. Pasca Perang Dunia II (PD II), Baer menempuh pendidikan di American Television Institute of Technology. Setelah itu ia bekerja di Loral Electronics, sebuah perusahaan perakit televisi. Di sinilah Baer merangkai gagasannya untuk menciptakan sebuah perangkat video game yang dapat terintegrasi dengan televisi.

Baer meninggal dunia tanggal 6 Desember 2014 pada usia 92 tahun. Meskipun Baer kini sudah tiada, tapi jasanya di dunia game, khususnya dalam industri konsol game tidak akan pernah terlupakan. (tom)

Written by Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.

Ini Dia Uang Kertas Terbesar di Dunia, Lebih Besar dari Kertas A4

5 Baju Kerja Kekinian Yang Bikin Kamu Makin Pede Saat Ngantor