Kehamilan merupakan masa yang sangat riskan bagi seorang ibu, selain harus memperhatikan asupan makanan ada beberapa pantangan yang harus dijalankan. Tidak hanya di Indonesia berbagai mitos dan tradisi masih dijalankan sesuai dengan kepercayaan, namun juga ada negara-negara lain yang khusus memberikan pantangan-pantangan. Selain itu, beberapa negara juga percaya beberapa hal yang dapat memprediksi jenis kelamin cabang bayi. Unik yah? Oke deh langsung aja scroll ke bawah untuk lebih jelasnya.
1. Jepang
Orang-orang di Jepang percaya bahwa wanita hamil tidak boleh makan makanan yang terlalu pedas dan asin. Makan ikan mentah juga dilarang. Orang Jepang juga percaya untuk menghindari bekas kelahiran pada tubuh bayi maka ibu hamil sama sekali tidak boleh melihat api.
2. Mongol
Di Mongol kepercayaan mengenai kehamilan adalah ketika dua wanita hamil bertemu mereka tidak boleh saling memegang perut satu sama lain. Orang asli disana percaya bahwa jenis kelamin bayi dapat tertukar dengan cara seperti itu. Selain itu, untuk bayi berumur tiga bulan atau sampai lebih dari satu tahun, orang tuanya tidak boleh secara langsung menyebutkan jenis kelamin bayi tersebut apakah perempuan atau laki-laki, karena dipercaya dengan melakukannya dapat membingungkan roh jahat yang bisa menggangu bayi tersebut.3
3. Kenya
Suku Akambha di Kenya percaya bahwa wanita hamil tidak boleh melihat mayat karena roh orang yang meninggal dapat membahayakan kehamilan. Melakukan hubungan intim juga dilarang ketika hamil karena dapat menyebabkan bayi terlahir cacat.
4. Jamaika
Kepercayaan orang Jamaika mengatakan wanita hamil tidak boleh menahan kemauan cabang bayi yang lebih dikenal dengan kata ngidam. Jika wanita hamil ngidam makan buah jeruk maka dia harus makan buah jeruk karena jika tidak maka bayinya akan lahir dengan tanda lahir berbentuk seperti jeruk di salah satu bagian badannya.
5. Meksiko
Kepercayaan orang Meksiko berasal dari kepercayaan bangsa kuno Aztec. Menurut kepercayaan tersebut, bagi wanita hamil bulan sabit sangat berbahaya bagi bayinya kelak karena akan mengakibatkan bibir bayi tersebut sumbing. Hal ini dikarenakan bulan sabit terjadi disebabkan bulan tergigit sehingga hanya menyisakan sedikit bulan, jika wanita hamil melihat bulan sabit ini maka bibir cabang bayinya akan ikut tergigit dan menyebabkan bibirnya sumbing.
6. Malta
Wanita di Malta berdoa ketika hari pernikahannya akan turun hujan yang begitu lebat (Wah, kalo di Indonesia pasti tidak akan mengharapkan hal ini terjadi saat pernikahannya). Hal ini dipercaya akan membawa kemudahan ketika melewati proses melahirkan. Oleh sebab itu mengapa orang-orang di Malta merencanakan hari pernikahannya ketika bintang yang meramalkan musim hujan telah tiba sudah terlihat. Hari-hari tersebut adalah Hari Santa Ursula tanggal 21 Oktober, Hari Santa Katarina tanggal 23 November dan Santa Lucy tanggal 13 Desember.
7. Skotlandia
Kepulauan Orkney adalah kepulauan yang terdiri dari 70 pulau yang berlokasi di bagian Utara Skotlandia. Orang asli disana percaya jika ujung pelangi jatuh diatas rumah dimana bayi akan lahir maka bayi itu diprediksi akan berjenis kelamin laki-laki. Ketika seseorang melihat pelangi itu, maka orang tersebut akan berteriak â??There’s abrig fur a beuy barin!” (“Ada jembatan untuk anak laki-laki!”)
8. Portugal
Di Portugal terdapat kepercayaan ketika hewan peliharaan seperti kucing dan anjing harus dijauhkan dari wanita hamil. Hal ini dilakukan untuk mencegah bayi yang akan lahir memiliki bulu di tubuhnya. Apa hubungan bentuk buah dan sayur dengan jenis kelamin bayi? Kepercayaan orang Portugal menjelaskan hal ini. Jika wanita hamil ingin melahirkan anak perempuan maka dia harus makan buah dan sayur yang berbentuk bulat dan jika mengingingkan anak laki-laki, wanita hamil harus makan sayur yang berbentuk lonjong seperti wortel dan ketimun.
9. Inggris
Orang Inggris percaya dapat memprediksi jenis kelamin bayi dari kecepatan detak jantung cabang bayi. Jika detak jantung lebih cepat maka diprediksi anak yang dikandung berjenis kelamin perempuan dan sebaliknya jika detak jantung agak lambat maka anak tersebut berjenis kelamin laki-laki. (gio)