Hitung Kekuatan Cintamu dengan Rumus Ini

Janah

Hannah Fry (cosmopolitan)

Jika kamu cukup beruntung menemukan seseorang untuk menghabiskan sisa hidup bersama selamanya, pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana cara mencapai kebahagian tersebut?

Menurut pakar matematis Hannah Fry, mungkin ada formula atau rumus yang simpel. Fry yang bekerja di UCL Analisis Spatial di London menjelaskan di TED Talk 2014 dan bukunya yang baru terbit â??The Mathematics of loveâ? bahwa kunci untuk hubungan yang awet adalah pengaruh positif dan negatif pasangan untuk satu sama lainnya.

Di bukunya, dia berdiskusi tentang karya inovatif dari psikologis John Gottman dan Timnnya. Mereka sudah mengobservasi ratusan pasangan kekasih dan mencatat ekspresi wajah, detak jantung, tekanan darah, konduktivitas kulit, dan perkataan yang mereka gunakan dari percakapan dengan pasangannya.

Dilansir Cosmopolitan, Rabu (29/07), mereka menemukan pasangan beresiko rendah mempunyai energi interaksi yang positif dengan satu sama lain dibanding pasangan yang beresiko tinggi. Fry menyebutkan, “Dalam hubungan dimana kedua pasangan mengatakan kalau mereka bahagia, kelakuan yang butuk dianggap sebagai tidak wajar.â?

Contohnya, seorang istri bisa berasumsi jika kemarahan suaminya diakibatkan karna stres saat bekerja atau tidur malam yang buruk. “Dalam hubungan yang negatif, keadaan berbalikâ? tulis Fry.

“Kelakuan yang buruk dianggap sebagai normal, suami berpikir jika kemarahan istrinya adalah biasa karna keegoisannya atau kebiasaan buruk istrinya yang lain,” tulis Fry

Rumus Cinta (cosmopolitan)
Rumus Cinta (cosmopolitan)

Ghottman kemudian bekerja sama dengan pakar matematis James Murray dan mereka mulai memahami bagaimana spiral perilaku negatif terjadi. Mereka muncul dengan persamaan yang memprediksi bagaimana positif dan negatif seorang suami atau istri di percakapan mereka. Fry menjelaskan, teori ini bisa diterapkan sebagai suami istri tapi juga pasangan sejenis dan pasangan yang belum menikah.

Hannah Fry (cosmopolitan)
Hannah Fry (cosmopolitan)

Persamaannya, istri ada di garis atas sementara suami di garis bawah, dan itu menyelesaikan bagaimana positif atau negatifnya perkataan yang akan mereka ucapkan. Gottman dan Murray menemukan bahwa pengaruh pasangan pada satu sama lain adalah faktor yang terpenting.

Jika sang suami mengatakan suatu yang positif seperti setuju dengan istrinya atau membuat sebuah lelucon, maka sang istri dipastikan akan bereaksi positif. Sementara jika sang suami melakukan sesuatu yang negatif seperti menggangu atau memotong perkataan istri, sang istri akan bereaksi secara negatif.

Pada intinya, dalam buku The Mathematics of Love, Hannah menjabarkan bahwa ada rumus tiga P, yang dibutuhkan untuk membuat rumus cinta bekerja. Rumus 3P itu adalah Proud (bangga)+ Proactive (aktif)+ Provokable (dapat diprovokasi) = Love (Cinta).

(nha)

Bagikan:

Janah

Simple Girl